Bicaratentang studi di Australia, ada beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang sistem pendidikan di Australia. Ada berbagai macam pendidikan Australia yang dapat ditempuh baik oleh pelajar domestik maupun pelajar internasionalnya. Sistem pendidikan di Australia mewajibkan warga negaranya atau pemegang Permanent Resident untuk belajar selama 11 tahun, mulai dari usia 6 (enam) tahun hingga BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Australia adalah satu-satunya benua di dunia yang hanya terdiri dari satu buah negara, yang juga disebut dengan Australia. Pendidikan di Australia juga sangat bagus. Di tempat ini, Australia memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, dan bahkan gelar atau ijazahnya pun diakui secara internasional. Selain itu, biaya pendidikan di Australia tergolong murah dan terjangkau bila dibandingkan dengan Inggris atau Amerika, bahkan pemerintah memberikan ijin bagi mahasiswa yang berasal dari luar Australia untuk bekerja baik fulltime maupun partime untuk memenuhi biaya pendidikan mereka. Australia juga menawarkan program studi yang sangat bervariasi, baik jurusan maupun jenjangnya. Hal ini mempermudah siswa dalam mencari sekolah yang sesuai dengan keinginannya. Pendidikan adalah kunci keberhasilan sebuah negara, bahkan kemajuan sebuah negara salah satunya tergantung dengan bagaimana pemerintahan sebuah negara memuliakan pendidikan dan pemerataannya, karena pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara. Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat tanpa memandang gender, status sosial, statusekonomi, suku, etnis dan agama. Untuk memenuhi tujuan-tujuan pendidikan diatas, dan sebagai tolak ukur mutu dan keberhasilan di negara kita, kita dapat melakukan perbandingan sistem pendidikan negara lain, dalam hal ini salah satu negara yang dapat kita perbandingkan sistem pendidikannya dengan negara Indonesia adalah negara Australia. Dengan begitu banyaknya kelebihan Australia di bidang pendidikan, maka ada baiknya Indonesia sedikit berkaca dari sistem pendidikan di Australia itu sendiri. Untuk megetahui informasi tentang sistem pendidikan negara Australia dengan berbagai cara, dan salah satunya melalui makalah yang sangat sederhana ini, dalam makalah ini dipaparkan sedikit tentang sistem pendidikan Australia dan dapat kita pahami sebagai bahan untuk sedikit memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Rumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang masalah diatas, penulis menuliskan rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana sistem pendidikan di Australia?Bagaimana pengembangan kurikulum di Australia?Bagaimana standart pendidikan di Australia?Bagaimana perbandingan kurikulum di Australia dengan di Indonesia?Tujuan Penulisan Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui sistem pendidikan di mengetahui pengembagan kurikulum di mengetahui standart pendidikan di mengetahui perbandingan kurikulum di Australia dengan di Indonesia. BAB II PEMBAHASAN Sistem Pendidikan AustraliaSistem Pendidikan Di Australia Secara Umum Pemerintah Negara Bagian dan Teritori Australia memegang peranan penting dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan sektor sekolah. Setiap Negara Bagian dan Teritori mempunyai hukum dan peraturan-peraturan terkait mengenai kurikulum, akreditasi program studi, ujian bagi siswa dan penghargaan bagi siswa. Pemerintah Australia memegang peranan kepemimpinan secara nasional dan bekerjasama dengan Pemerintah Negara-negara Bagian dan Teritori serta pihak-pihak industri dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan keefektipan sekolah. Pemerintah Australia juga menyediakan subsidi yang cukup penting bagi sekolah-sekolah pemerintah maupun swasta. Di Australia, tahun ajaran adalah dari akhir bulan Januari, atau awal bulan Februari, sampai dengan awal bulan Desember. Kebanyakan Negara Bagian dan Teritori menggunakan sistem tahun ajaran yang mencakup empat triwulan. Tasmania mempunyai sistem tahun ajaran yang terdiri dari tiga kuartalan. Terdapat dua kategori besar sekolah-sekolah Australia. Sekolah-sekolah Negeri beroperasi di bawah tanggung jawab langsung dari Pemerintah Negara Bagian atau Teritori. Sekolah-sekolah Negeri menerima pendanaan inti dari Pemerintah Negara Bagian atau Teritori dan pendanaan tambahan dari Pemerintah Federal. Sekolah-sekolah selain sekolah negeri menerima pendanaan tambahan dari Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara Bagian/Teritori, dan suatu proporsi pendanaan yang besar dari sumbangan swasta dan biaya-biaya sekolah. Sekolah-sekolah selain dari Sekolah Negeri umumnya mempunyai afiliasi agama atau gaya pengajaran yang khusus dan di Australia sejumlah besar sekolah-sekolah selain Sekolah Negeri adalah sekolah Katolik. Sekolah-sekolah di Australia boleh hanya untuk laki-laki, hanya untuk perempuan atau untuk keduanya laki-laki dan perempuan co-educational. Terdapat 8 Bidang Pembelajaran Yang Penting yang merupakan fokus pengajaran di semua sekolah Australia. Bidang-bidang tersebut memberikan kepada para pelajar suatu pendidikan yang utuh dan keterampilan bermasyarakat sosialisasi. Semua sekolah yang menerima pelajar Internasional akan mengajar sesuai dengan 8 Bidang Pembelajaran Yang Penting itu, seperti SeniBahasa InggrisPendidikan Kesehatan dan JasmaniBahasa selain Bahasa InggrisMatematikaIlmu PengetahuanKajian Penduduk dan LingkunganTeknologi Selain dari 8 Bidang Pembelajaran yang Penting tersebut, para pelajar dapat memilih dari sederajat luas mata pelajaran pilihan, yang memastikan keanekaragaan di pendidikan Australia. Contoh-contoh termasuk memakai komputer, perniagaan, undang-undang hukum, pertanian, psikologi, drama, desain grafis, penerbangan dan masih banyak lagi. Jenjang Pendidikan di Australia Pada dasarnya jenjang pendidikan di Australia dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu Sekolah Dasar Primary School Waktu yang diperlukan untuk menyelesikan pendidikan dasar adalah 6 – 7 tahun. Pada umumnya siswa memasuki pendidikan dasar pada umur 6 atau 7 tahun. Berbeda dengan di Indonesia dimana siswa diharuskan menempuh ulangan-ulangan dan ulangan umum untuk dapat naik ke kelas berikutnya, siswa di sekolah dasar di Australia tidak mengenal ulangan. Mereka secara otomatis naik ke kelas berikutnya sejalan dengan pergantian tahun. Tahun pertama di sekolah dasar Australia disebut Year 1dan seterusnya hingga Year 6. Ada Negara Bagian Australia yang menetapkan lama pendidikan dasar adalah 6 tahun New South Wales NSW, Victoria Vic, Tasmania Tas, dan Australian Capital Territory ACT. Tetapi ada juga yang menetapkan lama pendidikan dasarnya adalah 7 tahun South Australia SA, Northern Territory NT, Queensland Qld, dan Western Australia WA Sekolah Menengah Secondary or High School Pendidikan menengah atau dikenal sebagai Secondary Education di Australia memerlukan waktu antara 5 sampai 6 tahun. Tahun pertama di pendidikan menengah disebut Year 7 dan seterusnya hingga Year 11. Jenjang pendidikan menengah berakhir pada Year 11. Untuk negara bagian yang menerapkan pendidikan dasarnya selama 7 tahun, maka pendidikan menengahnya memerlukan waktu selama 5 tahun saja yaitu di negara bagian SA, NT, Qld, dan WA. Setelah tahun ke 11 ini, siswa dapat memilih ke arah mana jenjang pendidikan yang ia ingin tempuh. Jika seorang siswa berminat dalam bidang-bidang ilmu yang aplikatif, maka ia dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang khusus disiapkan untuk itu. Lembaga pendidikan ini dikenal sebagai Vocational Education and Training VETatau Colleges for Technical and Further Educaton TAFE. Lulusan dari TAFE pada umumnya akan menjadi tenaga teknisi. Jika siswa tersebut berminat ke bidang-bidang ilmu yang lebih bersifat teoritis. maka ia akan memasuki perguruan tinggi universitas. Untuk dapat memasuki universitas, seorang siswa Australia harus menempuh Year 12 yang dikenal juga sebagai Matriculation Year. Dalam tahun terakhir dari pendidikan menengah ini, para siswa digembleng dengan intensif agar dapat lulus ujian negara dengan nilai yang tinggi nilai yang diperoleh, makin mudah siswa tersebut memilih perguruan tinggi yang ia sukai. Seperti halnya di berbagai negara, paspor untuk dapat diterima di universitas favorit adalah nilai ujian Matriculation yang setinggi mungkin. Pendidikan Tinggi Universitas Pendidikan tinggi di Australia dapat di bagi menjadi dua jenjang, yakni jenjang sarjana dikenal sebagai undergraduate level dan jenjang pascasarjana dikenal sebagai postgraduate level untuk memperoleh gelar Masters atau PhD. Jenjang sarjana dapat diselesaikan dalam waktu 3 tahun dan memperoleh gelar Bachelor, yakni Bachelor of Arts BA atau Bachelor of Science Bsc tergantung pada bidang ilmu yang ditempuh oleh mahasiswa/i tersebut. Jika mahasiswa/i tersebut berminat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi ke jenjang pascasarjana, maka ia perlu belajar lagi selama 1 satu tahun. Jenjang ini dikenal sebagai Honours Level, dan gelar yang diperolehnya akan menjadi BA Hons atau Bsc Hons sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya. Tingkat kelulusan di jenjang Honours ini sangat menentukan bagi kelanjutan pendidikan sang mahasiswa di jenjang pascasarjana. Banyak universitas di Australia menerima mahasiswa/i untuk program S3 Doktor langsung dari jenjang Honours, jika ia mendapatkan Honours peringkat I atau II-A. Tetapi jika mahasiswa/i tersebut mendapat peringkat II-B, ia diharuskan menempuh jenjang S2 Masters terlebih dahulu. Sekarang, universitas di Australia cenderung menganjurkan para mahasiswa/i pascasarjana untuk menempuh jenjang S2 terlebih dahulu sebelum menempuh jenjang S3. Jika kemajuan yang dicapai oleh sang mahasiswa/i tersebut sangat baik pada tahap-tahap akhir di jenjang S2, maka ia diperkenankan untuk mengalihkan programnya ke jenjang S3. Bagi mahasiswa yang mendapat peringkat Honours III, ia tidak diperkenankan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Lama pendidikan untuk jenjang S2 adalah 1 sampai tahun, sedangkan untuk jenjang S3 diperlukan waktu 3 sampai tahun. Pendidikan tingkat S2 dapat dilakukan melalui tiga metoda, yaitu dengan mengikuti perkuliahan saja dikenal sebagai Masters by Coursework yang memerlukan waktu antara 12 – 18 bulan; atau melalui penelitian Masters by Research yang memerlukan waktu antara – tahun; atau kombinasi dari keduanya Masters by Coursework & Research yang memerlukan waktu sekitar 2 tahun. Sering calon mahasiswa/i pasca dari negara lain yang tidak mengenal sistem pendidikan di Australia agak bingung jika ditanya dengan cara apa ia akan menempuh jenjang S2nya. Jika calon mahasiswa/i S2 tersebut di kemudian hari bermaksud untuk mengambil program S3, maka sang calon sangat dianjurkan untukmengambil program Masters by Research atau Masters by Coursework and Research. Perguruan tinggi di Australia tidak mau menerima mahasiswa program S3 jika orang tersebut memperoleh Masters by Coursework. Dasar pertimbangannya adalah karena semuaprogram S3 di Australia ditempuh melalui penelitian by Research. Sistem ini berbeda dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat misalnya, dimana sebagian dari program S3 di Amerika harus mengikuti perkuliahan. Pengembangan Kurikulum di AustraliaKurikulum Di Australia Pengembangan Kurikulum Australia dipandu oleh Melbourne Declaration on Educational Goals for Young Australians, diadopsi oleh dewan menteri pendidikan Negara bagian dan teritori pada Desember 2008. Deklarasi Melbourne tersebut menekankan pada pentingnya pengetahuan, pemahaman dan keterampilan bidang pelajaran, kemampuan umum, dan prioritas lintas-kurikulum sebagai dasar untuk kurikulum yang dirancang untuk mendukung pembelajaran abad 21. Kurikulum Australia berisi tentang hak untuk mendapatkan bagi setiap siswa Australia. Hal-hal yang terkait meliputi hal-hal dasar untuk mencapai sukses, belajar seumur hidup, dan partisipasi dalam masyarakat Australia. Hal ini berarti bahwa kebutuhan dan kepentingan siswa akan bervariasi, sehingga sekolah dan guru akan merencanakan kurikulum berdasarkan kebutuhan dan kepentingan tersebut. Kurikulum Australia juga mengakui perubahan cara di mana siswa akan belajar dan ada berbagi tantangan-tantangan yang akan terus membentuk pembelajaran mereka di masa yang akan depan. Kurikulum Australia pun akan dikembangkan untuk semua area pembelajaran dan mata pelajaran yang ditetapkan dalam Melbourne Declaration awalnya untuk bahasa Inggris, matematika, IPA/sains dan sejarah, dilanjutkan dengan geografi, bahasa, seni, ekonomi, bisnis, dan kewarganegaraan, Pendidikan kesehatan dan olahraga, serta teknologi informasi dan komunikasi. Kurikulum Australia menetapkan apa yang harus dipelajari oleh siswa melalui spesifikasi isi kurikulum dan pembelajaran yang diharapkan pada nilai sekolah mereka melalui spesifikasi standar prestasi the specification of achievement standards. Kurikulum dan Metodelogi Pengajaran Kurikulum Australia menjelaskan apa yang harus dipelajari oleh setiap siswa Australia sehubungan dengan bidang ajaran, kemampuan umum dan prioritas antar kurikulum. Unsur utama dari kurikulum adalah dskripsi dari isi dan standar prestasi yang diatur menurut bidang ajaran. Deskripsi ini menjelaskan apa yang diharapkan akan diajarkan oleh guru. Standar prestasi merinci kualitas pembelajaran yang diharapkan dari siswa dalam suatu tahap dalam pendidikan mereka. Kurikulum Australia memberikan contoh-contoh yang menggambarkan setiap deskripsi isi yang disebut uraian. Contoh pekerjaan siswa menggambarkan standar prestasi. Pada negara Australia, pedoman kurikulum dibuat terpusat tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. Pengecualian yang agak besar terjadi pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas-kelas terakhir; detail kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan ujian eksternal. Territory, sekolah relatif memiliki otonomi yang lebih luas dan dapat mengembangkan kurikulumnya dasar tujuan umum yang ditentukan di tingkat sekolah. Di pusat, penyusunan pedoman kurikulum serta objektif kurikulum secara umum bisa menjadi tanggung jawab seksi kurikulum dalam departemen pendidikan. Pusat Pengembangan Kurikulum dibentuk oleh pemerintah Commonwealth dalam tahun 1975 untuk membantu mengkoordinasi dan mendimensikannya, serta menyiapkan materi kurikulum. Buku-buku pelajaran dan ujian disiapkan oleh berbagai badan termasuk Seksi Kurikulum, Departemen Pendidikan, Dewan Penelitian dan sebagainya. Tanggung jawab tentang metodologi pengajaran pada prinnsipnya terletak pada masing-masing guru dan sekolah tetapi di Australia pada umumnya satu guru mengajar satu mata pelajaran dan untuk kelas yang berbeda umur diajar oleh dari satu guru atau team teaching. Pada umumnya format pengajaran pada pendidikan dasar ialah seorang guru memegang satu kelas, tetapi ada kecenderungan terjadinya variasi pengelompokan kelas. Sama halnya disekolah menengah, hampir semua siswa tetap berada dalam kelompok-kelompok umur yang bersamaan, dan mereka diajar oleh guru-guru bidang studi, dan ada pula kecenderungan untuk pengelompokkan siswa tidak berdasarkan kesamaan umur tetapi beda umur, diajarkan oleh tim guru, dan siswa dikelompokkan dalam format-format kecil. Masalah kurikulum yang krusial dalam sistem pendidikan Australia terletak terutama pada isi kurikulum, yaitu menentukan isi kurikulum yang cocok untuk masyarakat. Hal ini timbul disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam masyarakat Australia dan komposisi penduduk. Lebih sulit memperoleh kesepatan tentang isi kurikulum saat ini dibandingan dengan masa sebelumnya karena masyarakat Australia yang semakin pluralistik dan sekaligus multikultural. Kurikulum Framework di Australia disusun dalam rangka menyongsong dengan semboyan “Educating Our Children to Succed in the 21th Century”. Pengembangan kurikulum di Australia telah melibatkan semua stakeholder pendidikan. Ada beberapa hal yang menarik dalam Curriculum Framework Pertama, ada 8 kondisi yang melatar belakangi pengembangan kurikulum di Australia, yaitu Keragaman BudayaPerubahan struktur keluargaLangkah cepat perubahan teknologiisu lingkungan globalMengubah sifat kondisi socialPerubahan di tempat kerjaKetergantungan ekonomi globalStandar Ketidakpastian hidup. Kedua, ada lima karakteristik nilai value yang akan dibangun melalui kurikulum tersebut, yaitu Mengejar pengetahuan dan komitmen untuk pencapaian potensiPenerimaan diri dan rasa hormat diriMenghormati dan kepedulian terhadap orang lain dan hak-hak merekaSosial dan tanggung jawab sipilTanggung jawab lingkungan. Curriculum Framework tidak menggunakan istilah “berbasis kompetensi” atau “competency-based”, namun menggunakan istilah “student outcomes statement” atau dikenal dengan overarching statement learning outcomes”, yang rumusannya pada hakikatnya sama dengan rumusan kompetensi. Ada 13 student outcomes statement yang akan dicapai melalui delapan mata pelajaran secara sinergis dengan menggunakan konsep “liks across the curriculum”, yaitu Siswa menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi dan berinteraksi dengan orang menjelaskan dan alasan tentang pola, struktur dan hubungan untuk memahami, menafsirkan, membenarkan dan membuat memvisualisasikan konsekuensi, berpikir lateral, mengenali peluang dan potensi dan siap untuk menguji memahami dan menghargai wordl fisik, biologi dan teknologi dan memiliki pengetahuan dan keterampilan dan nilai-nilai untuk membuat keputusan dalam kaitannya dengan memahami, konteks geografis dan historis budaya dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk partisipasi aktif inlife di berinteraksi dengan orang lain dan budaya lain selain mereka sendiri dan dilengkapi untuk berkontribusi pada komunitas berpartisipasi pada kegiatan kreatif mereka sendiri dan memahami dan terlibat dengan seni, budaya dan intelektual karya orang Siswa dan menerapkan practies yang mendorong pertumbuhan pribadi dan motivasi diri dan percaya diri dalam pendekatan mereka untuk belajar dan mampu bekerja secara individu dan mengakui bahwa everyyone memiliki hak untuk vald jatuh dan aman dan dalam hal ini, memahami hak dan kewajiban mereka dan berperilaku bertanggung jawab. Pengembangan Kurikulum Australia melambangkan komitmen semua negara bagian dari teritori Australia untuk bekerja sama mengembangkan kurikulum kelas dunia bagi semua pemuda-pemudi Australia. Kurikulum Australia akan memberi penjelasan pada orangtua, guru dan siswa apa yang seharusnya dipelajari para pemuda-pemudi dan kualitas pembelajaran apa yang diharapkan mereka, dimanapun mereka bersekolah di Australia. Standar Kurikulum di AustraliaStandar isi Suatu kecenderungan pada semua sistem sekolah negeri di Australia semenjak awal 1970-an adalah pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah-sekolah. Pada beberapa Negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat, tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. Pada Negara bagian yang lain, pejabat-pejabat di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam bentuk kurikulum yang rinci, tetapi tetap berada dalam kerangka tujuan umum yang telah ditetapkan. Pengecualian yang agak besar terjadi pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas-kelas terakhir. Detail kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan ujian eksternal. Pada kedua territories, the Australian Capital Teritori ACT dan Northern Teritory, sekolah relative memiliki otonomi yang lebih luas dan dapat mengembangkan kurikulumnya atas dasar tujuan umum yang telah ditentukan di tingkat sekolah. Terdapat variasi dalam hal tanggung jawab pengembangan kurikulum di setiap Negara bagian, maka terdapat pula perbedaan dalam pengimplementasiannya. Dalam hal kurikulum disusun berdasarkan pedoman dan materi pelajaran dari pusat, pejabat-pejabat senior dari pusat secara teratur mengunjungi sekolah-sekolah antara lain untuk memonitor pelaksanaan kurikulum. Standart Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Hampir semua guru prasekolah dan pendidikan dasar serta kebanyakan guru-guru sekolah menengah dididik pada CAE Colleges of Advanced Education. Sejumlah guru-guru sekolah menengah, dan beberapa orang guru pendidikan dasar mendapatkan pendidikan di universitas. Semua sistem sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mendapatkan pendidikan dalam jabatan inservice education, termasuk peningkatan kualifikasi atau ijazah dengan menyelesaikan kuliah-kuliah yang disetujui terlebih dahulu. Guru di Australia dibekali ilmu dan materi. Lisensi mengajarnya di dapat dari kementerian pendidikan disana. Guru-guru yang ada, dari guru Kinder Garden TK sampai guru senior high school SMA memiliki kemauan yang tinggi untuk selalu mengembangkan diri. Hal itu juga berlaku bagi guru-guru yang ada di daerah-daerah pedalaman atau daerah pinggiran. Standar Model Pembelajaran di Australia Model pembelejaran di Australia menerapkan sistem pembelajaran inovatif. Pusat pembelajaran adalah siswa dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Guru melayani kebutuhan siswanya dalam hal belajar. Dalam pembelajarannya, guru menggunakan metode hermenitika yaitu metode menerjemahkan dan diterjemahkan mengerti dan dimengerti. Guru menerjemahkan siswa sedangkan siswa menerjemahkan matematika. Inisiatif, kemandirian, daya, dan upaya dari guru dan siswa merupakan faktor penting yang harus ada dalam pembelajaran matematika. Faktor-faktor tersebut merupakan bekal bagi siswa agar siswa menjadi manusia yang mandiri, dapat melakukan penjelajahan, dan dapat menjadi nara sumber. Matematika anak kecil berbeda dengan matematika murni. Matematika murni berada di dalam pikiran sedangkan matematika anak kecil berada di luar pikiran. Seorang guru matematika hendaknya berpedoman pada skema matematika realistik ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran. Matematika realistik terdiri dari empat tahapan yaitu matematika konkret, model konkret, model formal, dan matematika formal. Dalam pembelajaran matematika siswa Sekolah Dasar, penggunaan matematika konkret dan model konkret sebaiknya diperbanyak. Siswa sebaiknya disuruh berinteraksi dengan lingkungan karena dalam mengolah pikiran siswa harus dimulai dari dunia nyata. Pembelajaran matematika yang disertai persiapan dapat menjadi hiburan yang menyenangkan bagi siswa. Persiapan guru dalam pembelajaran matematika salah satunya adalah dengan cara menganalisis kurikulum yang pada akhirnya menghasilkan RPP. RPP sebaiknya disusun secara sistematis agar mudah dalam pelaksanaannya. Selain itu, guru sebaiknya mampu mengembangkan media atau alat bantu pembelajaran, misalnya alat peraga dan LKS. Alat peraga diperlukan agar siswa dapat melihat secara langsung wujud konkret dari suatu benda sedangkan LKS diperlukan agar siswa dapat mengembangkan pola pikir dan terbiasa memecahkan suatu persoalan matematika. Di Australia, kemampuan guru sangat bisa diandalkan. Tempat untuk belajar sudah sangat layak karena fasilitas yang ada sudah memadai. Ruang kelas yang disediakan cukup luas dan juga disediakan buah-buahan untuk siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa tidak kekurangan gizi dan tetap segar dalam mengikuti proses pembelajaran. Pendidikan karakter dan tata tertib saat diskusi sangat ditekankan dalam pembelajaran. Pada saat diskusi, siswa selalu diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapatnya masing-masing namun harus tetap menghargai pendapat siswa yang lain. Setuju ataupun tidak setuju adalah dengan pendapatnya, bukan dengan orangnya. Jadi, siswa harus sportif dalam berdiskusi. Fasilitas lainnya yaitu perpustakaan. Perpustakaan yang ada di Sekolah Dasar di Australia sangat mendukung untuk menunjang proses pembelajaran siswa. Buku-buku yang tertata rapi dan keadaan ruangan yang bersih membuat siswa nyaman apabila berada di tempat tersebut. Sistem peminjaman dan pengembalian buku juga sudah menggunakan sistem komputer. Selain pepustakaan, terdapat juga laboratorium komputer yang digunakan untuk membuat portofolio. Portofolio dibuat oleh guru dan berisi tentang catatan aktifitas siswa. Guru dalam menjalankan tugas dimanapun, kapanpun, dalam kegiatan sadar maupun tidak sadar selalu berkaitan dengan 2 hal yaitu accountability dipercaya dan sustainability terus. Guru dapat dilihat seberapa tingkat accountability dari sisi akademiknya. Guru yang memiliki tingkat accountability tinggi selalu ingin dipercaya orang lain bahwa ia adalah guru matematika yang professional dan bisa diandalkan. Pengembangan profesional guru sepenuhnya ada di tangan guru sehingga keprofesionalan guru yang berkenaan dengan tugas, hak, dan kewajiban harus dipahami oleh masing-masing guru. Untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja guru, upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan Lesson Study. Lesson study merupakan suatu strategi pembinaan profesi guru yang berkenaan langsung dengan permasalahan dalam praktik pembelajaran di kelas. Lesson Study membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi pembelajarannya. Kegiatan Lesson Study bukan lagi kegiatan yang terprogram tetapi sudah menjadi kebiasaan dan merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh MGMP. Siswa di Jepang sudah terbiasa diobservasi sehingga siswa tidak merasa terganggu selama pelaksanaan observasi. Selama observasi, observer melakukan pengamatan secara teliti menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya. Aspek-aspek yang diamati misalnya interaksi antar siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan lingkungan, motivasi belajar siswa, perhatian siswa, konsentrasi siswa, dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah observasi selesai, semua observer diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat mengenai kelebihan dan kekurangan guru dalam mengajar. Pendapat yang disampaikan harus sesuai dengan hasil pada saat observasi. Sore harinya, diadakan seminar yang menguraikan teori yang didapat pada saat Lesson Study. Seminar tersebut menguraikan bagaimana seharusnya guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya masukan-masukan tersebut, maka kegiatan pembelajaran berikutnya dapat berjalan lebih baik daripada sebelumnya. Standar Penilaian Pembelajaran di Australia Masalah yang terdapat dalam sistem ujian dan kenaikan kelas antara lain adalah mendapatkan keseimbangan antara ujian internal sekolah dan kesulitan belajar-mengajar yang mungkin muncul dalam kenaikan kelas otomatis berdasarkan usia. Sistem lain yang digunakan oleh sekolah-sekolah di Australia untuk mengevaluasi sekolah adalah dengan cara membandingkan data dari ujian National Assement Program Literacy and Numeracy NAPLAN yang dilakukan oleh seluruh sekolah di Australia setiap tahunnya. Hasil dari ujian tersebut diumumkan dalam website NAPLAN yang nantinya dapat dilihat oleh orang tua murid dan pokok eksternal lainnya. Pemerintahan dari setiap state juga dapat mengacu pada data NAPLAN yang nantinya alokasi dana akan diberikan pada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Metode evaluasi NAPLAN baru dicanangkan pada tahun 2008 dan seluruh data NAPLAN akan diimplementasikan ditahun 2010. Perbandingan Kurikulum di Australia dengan di Indonesia Jenjang pendidikan menengah di Indonesia berlangsung selama 3 tiga tahun. Jalur pendidikan menengah di Indonesia terbagi atas dua jenis pendidikan, yaitu pendidikan umum dan pendidikan kejuruan. Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi perguuan tinggi. Sekolah Menengah Atas SMA dan Madrasah Aliyah MA merupakan jenis pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah. SMA merupakan kelanjutan dari SMP dan MA merupakan kelanjutan dari MTs. Pada pendidikan umum setaraf SMA dan MA, pembagian penjuruan dilakukan pada tahun kedua, yaitu pada kenaikan kelas 11. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan SMK dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK merupakan jenis pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. SMA merupakan kelanjutan dari SMP dan MA merupakan kelanjutan dari MTs. Berdasarkan penjelasan mengenai jenjang pendidikan menengah di Australia dan Indonesia terdapat beberapa pebedaan, yaitu Bidang Australia Indonesia Lama Pendidikan 6 tahun / 5 tahun 3 tahun Jalur Pendidikan Junior Secondary school 4 tahun / 3 tahun Senior High School 2 tahun SMA/SMK/MA/MAK 3 tahun Jalur pendidikan yang bersifat keagamaan Milik swasta Milik Pemerintah / swasta Penjurusan untuk pendidikan umum Tidak ada Ada tahun kedua Jenis pendidikan yang bersifat kejuruan 2 tahun + pendidikan 2 tahun 3 tahun Wajib belajar Pendidikan dasar + Junior Secondary School Pendidikan dasar BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat berbagai perbedaan yang mencolok antara pendidikan di Australia dan Indonesia. Beberapa perbedaan tersebut meliputi Sistem pendidikan yang berbeda, dimana wajib belajar di Australia adalah 10 tahun primary dan secondari school sementara di Indonesia adalah 9 tahun SD dan SMP.Tes nasional yang dilakukan oleh pemerintah Australia adalah NAPLAN National Assessment Program-Literacy and Numeracy, yang dilakukan sebagai persiapan menuju year 10. Sementara di Indonesia, tes nasional yang dilakukan adalah UNAS, yaitu setelah menyelesaikan jenjang SD, SMP, dan guru di Australia sama dengan di Indonesia, yaitu S1 4 tahun hanya saja terdapat program khusus bagi calon guru yang sudah menamatkan S1 di luar jurusan kependidikan untuk bisa menjadi seorang guru. Di Indonesia, pernah diadakan program Akta IV, namun sudah tidak berlaku lagi. Orang yang ingin menjadi guru harus mengikuti sekolah guru atau mengambil master di bidang negara bagian di Australia memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan profesionalitasan guru di Australia disebut dengan The Australian Teacher Education Assosiation ATEA, sementara di Indonesia disebut PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia.Beberapa permasalahan pendidikan di Australia meliputi 1 kesenjangan antara sekolah privat dan publik 2 keterbatasan teknologi dan informasi untuk anak sosio-ekonimi rendah 3 staff pengajar yang tidak mendapatkan insentif sesuai porsi kerja 4 lima puluh persen siswa sosio-ekonomi rendah mengabaikan study mereka untuk adanya pendidikan agama di Demikian lah makalah ini kami sampaikan tentang Kurikulum Australia. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada kekurangan dari materi yang saya tulis didalam makalah ini saya meminta saran dan kritik yang sangat kami butuhkan agar dimasa mendatang makalah ini dapat lebih sempurna. Dan semoga bermanfaat bagi kita semua. DAFTAR PUSTAKA 2014, januari 27. Retrieved februari 9, 2018, from sistem pendidikan di australia 2016, november 16. Retrieved februari 9, 2018, from makalah kurikulum australia Pendidikandi Australia tidak dipegang oleh pemerintah pusat, namun diserahkan pada setiap negara bagian atau teritorinya. Jadi, setiap negara bagian memiliki hak untuk menyelenggarakan pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini berdasarkan pada konstitusi Australia, dimana pendidikan merupakan tanggungjawab negara bagian. Pada setiap negara bagian, seorang Menteri Pendidikan dengan sebuah departemen pendidikan melaksanakan pendidikan dasar dan menengah, dan adakalanya juga pendidikan prasekolah. Download Free DOCXDownload Free PDFKelompok 9 SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIAKelompok 9 SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIAKelompok 9 SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIAKelompok 9 SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIAJihan Caputri
Untuk Sekolah Menengah (English for High School) · Persiapan Tes Bahasa Inggris (TOEFL) Terlepas dari apapun jenjang pendidikan disana,anda akan menemukan pendidikan berkelas dunia di Australia. Selain itu juga,sistem pendidikan di Australia menawarkan: · Staf pengajar berkualitas tinggi · Ruang kelas dan fasilitas yang memenangkan penghargaan
MAKALAHSISTEM PROBLEMATIKA DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI AUSTRALIAMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahPerbandingan Pendidikan IslamDosen pengampu Rusdi, Disusun OlehFajar Mustika Violeta 1911101370 Nur Wahyuni Salsabila 1911101362 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERISAMARINDA2020/2021KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun agar pembaca dapat menperluas ilmu tentang “Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia” yang kami sajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Makalah ini kami susun dengan penuh rintangan. Baik yang datang dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima 2020 PenulisDAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANLatar Belakang Rumusan MasalahTujuan MakalahBAB II PEMBAHASANGambaran Sekilas Tentang AustraliaKebijakan dan Problematika Pendidikan di AustraliaSistem Kurikulum yang digunakan di AustraliaPerkembangan Pendidikan Islam di AustraliaBAB III PENUTUPKesimpulanSaranDAFTAR PUSTAKA BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting pada setiap negara, dimana pendidikan tersebut merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian, tentunya setiap negara memiliki problematika dan juga kebijakan dalam dunia pendidikan, seperti halnya yang akan pemakalah jelaskan pada kesempatan kali ini, yaitu mengenai pendidikan yang berada di Australia, pendidikan Australia menawarkan beragam pilihan studi untuk para pelajar internasional, dengan lebih dari institusi dan jurusan untuk dipilih. Lembaga akademik di Australia mendapatkan ulasan baik dalam hal-hal seperti kepuasaan pelajar, kelayakan kerja, serta kualitas hidup dan suasana komunitas pelajar, Melbourne dan Sydney menduduki posisi lima teratas di daftar kota terbaik untuk para pelajar. Kedua kota ini adalah rumah bagi beragam institusi akademik terkemuka seperti The University of Melbourne, The University of Sydney, University of New South Wales, Monash University, Macquarie University, RMIT University, dan masih banyak lagi. B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australia?2. Apakah Kurikulum yang digunakan di Australia?3. Bagaimana Pendidikan Islam di Australia?C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Problematika dan kebijakan pendidikan di Untuk mengetahui bagaimana kurikulum yang di gunakan di Untuk mengetahui pendidikan Islam di IIPEMBAHASANA. Gambaran sekilas tentang Australia Benua Australia yaitu benua yang memiliki luas wilayah mencapai km² dengan jumlah penduduk sekitar 29 Juta Jiwa. Penentuan letak astronomis Australia didasarkan pada wilayah yang berada pada garis bujur dan garis lintang. Adapun letak geografis benua Australia adalah, di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Flores, Papua Nugini, Laut Arafuru, dan Laut Timor Leste. Disebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Disebelah Timur berbatasan dengan Laut tasman, Samudera Pasifik, dan Laut Coral. Disebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Australia menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Penduduk asli Australia yaitu bangsa aborigin. Sekarang semakin sedikit akibat sudah tercampur dengan penduduk dari eropa. Agama yang dianut di benua Australia adalah iklim benua Australia memiliki dua iklim. Diantaranya yaitu, beriklim tropis yang dialami oleh kawasan sebelah utara. Beriklim sedang yang dialami oleh kawasan sebelah selatan. Pada negara ini masyarakatnya stabil, demokratis, dan berkebudayaan majemuk disertai dengan angkatan kerja yang terampil dan ekonomi yang kuat dan dapat berdaya saing. Australia memiliki keanekaragaman hayati dan sejumlah tanaman, dan hewan yang tidak terdapat di negara lain. Australia bertekad untuk melestarikan warisan alam dan lingkungan hidupnya yang unik dan memiliki sejumlah prosedur perlindungan, termasuk pencatatan dalam warisan dunia dan banyak taman nasional dan perlindungan kehidupan liar, selain itu, Australia juga merupakan salah satu negara yang ekonominya sangat pesat dan berdaya tahan tertinggi di dunia, tidak hanya itu, negara tersebut juga memiliki sektor pemerintahan yang efisien. Australia memiliki salah satu ekonomi yang paling terbuka dan inovatif di dunia, Pemerintah Australia bertekad untuk melanjutkan arah ini. Pertumbuhan yang kukuh sejak tahun 1990an diikuti dengan kinerja produktifitas yang kuat. Ekonomi, politik dan lingkungan sosial Australia yang stabil mendorong peningkatan investasi asing beberapa tahun belakangan. Sejak 1990, ekonomi riil Australia tumbuh rata - rata 3,3 persen per tahun. Nilai GDP Australia pada 2006–2007 sedikit di atas $1 triliun, menjadikannya ekonomi terbesar ke 13 secara keseluruhan di dunia dan terbesar ke 10 diantara ekonomi industri. Sebagai hasil diversifikasi besar basis ekspor Australia, Australia kini tidak hanya pengekspor komoditas, namun juga memiliki industri pabrikan dan jasa yang canggih. Nilai ekspor barang dan jasa Australia mencapai $215,8 milyar pada tahun 2006–2007, dengan ekspor jasa sebesar $46,2 milyar 21,4 % dari keseluruhan ekspor. Jepang masih tetap menjadi pasar ekspor terbesar di australia dan mencapai $35,6 milyar pada 2006, selanjutnya Cina $26,4 milyar, Amerika Serikat $15,5 milyar, Korea Selatan $14,9 milyar dan Selandia Baru $12,7 milyar.B. Sistem Problematika dan Kebijakan Pendidikan di Australiaa. Problematika Pendidikan di Australia1. Para pelajar telah berbagi pengalaman terkait beberapa permasalahan yang ada sewaktu berada di luar negara. Antara isu-isu utama adalah berkaitan dengan aspek sosial yang merangkumi aspek bahasa, aspek mendapatkan makanan dan juga berkaitan kemudahan asas lain seperti perumahan, kendaraan dan penggunaan toilet. Masalah bahasa pada dasarnya dapat menyebabkan kesulitan pada siapapun yang berhijrah ke luar negara tanpa menguasai bahasa yang di Para pelajar yang berkunjung ke negara tersebut kesulitan untuk mendapatkan Visa. Karena visa ini sangat penting, untuk bukti diperbolehkannya mengunjungi negara tersebut diberikan untuk pengunjung negara tersebut jika memasuki kawasan negara lain apabila telah diizinkan oleh negara tersebut, bisa berbentuk stiker visa ataupun berbentuk stempel pada paspor pada negara Muslim di Australia kebanyakan adalah imigran dari Turki, Libanon, Afganistan,Maroko, dan lainnya. Keragaman etnis ini menjadikan keuntungan sekaligus menjadi kendala bagi keberlangsungan sekolah islam di sana. Keuntungan yang bisa di ambil adalah pengenalan akan keragaman budaya muslim, namun di pihak lain, banyak orang tua lebih memilih sekolah umum negri daripada sekolah islam yang didirikan oleh muslim dengan afiliasi atau mahzdab yang berbeda dengan dirinya. Mereka khawatir kelak anaknya akan diberikan pengajaran keagamaan dengan paham yang berbeda dengannya. Kurangnya dukungan dari sesama umat Islam ini menyulitkan pihak sekolah untuk mendapat kucuran Kebijakan Pendidikan di Australia Australia has implemented a career-based education system which aims to build long-term life skills starting from elementary school by preparing qualified teachers or teaching staff and educators, supporting materials in facilitating the learning process in the classroom related to student personal development, career development and learning skills lifetime. The aim of establishing a career development based education system in Australia is to enable teachers, parents, job providers, employers or others who are in a position to support career transition societies, to work within a nationally consistent framework that is competent in terms of competency. career management will help all Australians manage their lives, both study and work. The Australian state government plays an important role in the management and administration of education in the school sector. Each State and Territory has laws and regulations regarding curriculum, accreditation of courses, examinations for students and awards for students. The Australian government plays a leadership role nationally and works closely with state governments and industry and society to improve the quality and effectiveness of schools. The Australian Government also provides significant subsidies for public and private schools. In Australia, the school year is from the end of January, or the beginning of February, to the beginning of December. Most States and Territories use a new school year system. The large category of Public schools operates under the direct responsibility of the territory state government. Public Schools receive core funding from the state or Territory government and additional designation from the federal government. In Australia, the government pays great attention to education. To the extent that every child born or raised in Australia, has an obligation to go to school. Even the government in Australia does not hesitate to impose sanctions on parents, if their children are often absent and lazy to go to school. So we shouldn't be surprised if the majority of Australian people are educated, because from a young age they have been obliged to go to school. The early level of education in Australia is called kindergarten. Kindergarten is also compulsory once in Australia. After graduating from kindergarten, then proceed to elementary school until high school. In Australia there are 2 different types of schools. Some are public, some are private. Approximately 2/3 of the total number of students in Australia, choose schools in the country. And the rest go to private schools. Inside private schools are divided into 2 categories, namely ordinary schools and religious-based schools Catholic, Protestant, and Islamic.Before entering tertiary education in Australia, students must first complete primary and secondary education, as is the case in Indonesia. Education in Australia is also very good and qualifications are recognized internationally. In addition, the cost of education in Australia is relatively cheap and affordable when compared to the UK and America. In Australia, this makes it very easy for students to find a school that suits their wishes. In Australia there are 8 universities that are included in the 150 best universities in the world. In Australia, the quality of education is of international class and the facilities are very adequate. But the cost of living in Australia is quite Sistem Kurikulum di Australia Suatu hal yang terjadi pada semua sistem sekolah negeri sejak awal tahun 1970-an adalah adanya pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah-sekolah. Tetapi, kecepatannya sangat berbeda-beda. Pada negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat namun sekolah hanya dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal, di negara lain pejabat-pejabat yang relevan di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam bentuk kurikulum yang rinci tetapi tetap berada dalam kerangka tujuan umum yang telah ditetapkan. Pengecualian yang cukup besar terjadi pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas-kelas terakhir, detail kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan ujian pemerintah pusat, penyusunan pedoman kurikulum serta objektif kurikulum secara umum biasa menjadi tanggung jawab seksi kurikulum dalam departemen pendidikan. Meskipun sekolah-sekolah swasta memiliki otonomi yang cukup luas dalam hal kurikulum, namun banyak hal yang mereka ikuti pada kurikulum yang dipakai di sekolah-sekolah negeri dalam negara bagian atau teritorinya. Pusat Pengembangan Kurikulum dibentuk oleh pemerintah Commonwealth pada tahun 1975 untuk membantu mengkoordinasi dan mendiseminasikannya, serta menyiapkan materi kurikulum. Ada beberapa hal yang menarik dalam Curriculum Framework. Pertama, ada 8 kondisi yang melatarbelakangi pengembangan kurikulum di Australia, yaitu 1 cultural diversity, 2 changes in the family structure, 3 rapid pace of technologival change, 4 global environmental issues, 5 changing nature of social conditions, 6 change in the workplace, 7 inter-dependence in the global economy, 8 uncertain standards of living. Kedua, ada lima karakteristik nilai values yang akan dibangun melalui kurikulum tersebut, yaitu 1 pursuit of knowledge and commitment to achievement of potential, 2 self acceptance and respect of self, 3 respect and concern for others and their rights, 4 social and civic responsibility, dan 5 environmental responsibility. Curriculum Framework tidak mengggunakan istilah “student outcomes statement” atau dikenal dengan “overarching statement learning outcomes”, yang rumusannya pada hakikatnya sama dengan rumusan kompetensi. D. Perkembangan Pendidikan Islam di Australia Perkembangan pendidikan Islam di Australia tidak terlepas dari sejarah perkembangan Islam di Australia itu sendiri. Islam memang telah masuk ke Australia sejak abad ke-16 atau abad ke-17M. yang dikenalkan oleh para nelayan dari selama berabad-abad pendidikan Islam hanya diselenggarakan melalui pendidikan non formal secara berkrlompok di masjid-masjid atau secara individual di rumah. pendirian lembaga pendidikan Islam formal baru digagas sekitar tahun 1970-an, bersamaan dengan meledaknya arus imigrasi dari turki pada akhir tahun 1960-an dan dari libanon pada akhir 1970-an. Semakin banyaknya populasi Muslim di Australia, semakin besar pula kebutuhan akan pendidikan formal yang “ramah” terhadap Muslim. Yaitu sekolah yang mampu mengajarkan nila-nilai keagamaan, memberikan kebebasan bagi para siswanya untuk berpakaian sesuai tradisi Islam, menyediakan makanan halal, adanya kesempatan beribadah secara teratur, menyelenggarakan peringatan hari besar agama Islam, serta pengajaran etika pergaulan terhadap lawan jenis. King Khalid Islamic Collage atau yang sekarang dikenal sebagai Australian Academy AIA tercatat sebagai sekolah Islam tertua di Australia yang didirikan oleh Australian federation of Islamic Council AFIC pada tahun 1983. AFIC merupakan organisasi besar Islam yang pada awal kemunculannya bertugas mengurusi sertifikat daging halal, namun kemudian mengurusi berbagai aspek lain yang berkaitan dengan Muslim. Sekolah ini didirikan oleh AFIC Melbourne di atas sebidang tanah bekas bangunan sekolah katolik yang ditutup karena kebakaran. Pada tahun itu juga berdiri sekolah Islam lain dari Sydney yang bernama Noor al-Houda Islamic Collage. Sekolah ini didirikan oleh suami istri muallaf bernama Silma Ihram dan Siddiq Buckley. Mereka berinisiatif mendirikan sekolah Islam setelah sekolah umum setempat menolak putrinya yang mengenakkan kerudung dan pakaian muslimah ke sekolah. Pendidikan Islam di Australia mendapatkan momentum perkembangannya pada pertengahan tahun 90-an. Semenjak John Howart maju menjadi perdana menteri Astralia, pendidikan Islam semakin menjamur karena mendapat kemudahan dalam pendanaan. Perbaikkan dalam manajemen dan kualitas pendidikan membuat sekolah Islam semakin diminati. Pertambahan jumlah umat Islam juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Di Sydney sebagai kota dengan komunitas Muslim terbesar, pada tahun 1997 tercatat ada lima belas sekolah Islam yang telah berdiri di sana. Satu dekade kemudian, jumlahnya bertambah dua kali lipat Melbourne berada di posisi kedua sebagai kota yang memiliki sekolah Islam terbanyak. Sementara kota lain hanya memiliki dua atau tiga sekolah Islam saja. Lembaga pendidikan Islam yang berkembang di Australia mirip dengan sekolah Islam terpadu di Indonesia. Jika melihat jarak anatara waktu masuknya Islam ke Australia dan waktu kemunculan sekolah formal, juga siapa yang mengenalkan Islam di sana tentu kita banyak bertanya-tanya mengapa lembaga pendidikan tradisional sejenis pesantren tidak berkembang di Australia? Bukan saja karena Islam di Australia salah satunya berasal dari Indonesia yang sedikit banyak pasti memberikan pengaruh pesantren bagi Muslim Australia, tetapi model pendidikan Islam tradisional semacam itu memang sedang trend di seluruh dunia sejak abad ke-11 M. Dalam hal ini, bahwa sistem pendidikan Islam tradisional tidak cocok bagi konteks pertumbuhan Muslim Australia. Keterbatasan mata pelajaran. sistem evaluasi pendidikan yang tidak memadai, metode yang menekankan pada hafalan, serta terbatasnya kemampuan riset membuatnya tidak mampu mengejar atau menyesuaikan diri dengan dinamika perkembangan keilmuan di Australia. Hubungan Australia dengan komunitas muslim di Indonesia sangat luas dan dalam. Ini merupakan bagian dari jalinan hubungan antara Australia-Indonesia, dan akan terus menjadi dasar bagu hubungan yang kuat antara kedua negara di tahun-tahun yang akan mendatang. Muslim di Australia sangat beranekaragam. Pada sensus 2006, tercatat lebih dari muslim yang menduduki negara Australia. Masjid yang pertama kali didirikan di Australia bertempat di Marree di sebelah utara Australia Selatan pada tahun 1861. Muslim di Australia merupakan kelompok agama terbesar keempat setelah Kristen, Atheis, dan Budhanisme. Kewarganegaraan di Australia memberi hak tertentu untuk seorang muslim dan tempat untuk beragama. Sebagian umat muslim yang datang ke Australia merupakan imigran. Hal ini menunjukkan bahwa Muslim di Australia memiliki keanekaragaman. saat ini tidak hanya masjid yang menjadi simbol umum ke aiaslaman di Australia, melainkan dapat dilihat dari organisasi muslim yang ada di Australia. Pendidikan Islam di Australia saat ini ada lebih dari 30 sekolah Islam di Australia. Salah satu negara bagian yang cukup cepat tingkat perkembangan sekolah Islamnya di Australia adalah di kawasan New South Wales NSW. Sekolah Islam yang ada di NSW telah meningkat tiga kali lipat dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Dan begitu juga pula populasi siswa Islam juga naik hampir 200 persen. BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Australia adalah masyarakat yang stabil, berkebudayaan majemuk dan demokratis disertai dengan angkatan kerja yang terampil dan ekonomi yang kuat yang mampu berdaya saing. Australia telah menerapkan sistem pendidikan berbasis karir yang mana bertujuan untuk membangun keterampilan hidup jangka panjang dimulai dari Sekolah Dasar dengan menyiapkan guru atau tenaga pengajar dan pendidik berkualitas, bahan pendukung dalam memfasilitasi proses pembelajaran di kelas yang terkait dengan pengembangan pribadi siswa, pengembangna karir dan keterampilan belajar seumur hidup. pendidikan di Australia merupakan pendidikan yang memiliki sistem sangat baik, baik itu dari sistem kebijakan kurikulum ataupun dalam hal lainnya sehingga membuat negara tersebut menjadi lebih maju terutama dalam bidang Saran Tentunya kami selaku penulis menyadari dengan adanya kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan makalah ini, sehingga kami sangat membutuhkan kritik dan juga saran bagi para pembaca guna meningkatkan daya kreatifitas kami dalam menyusun sebuah PUSTAKA Besar Indonesia “ Gambaran sekilas tentag Australia” di akses pada 19 september,2020,Pukul 2019 Abdul Latiff Ahmad, Nur Zalila Md Zamri, Ali Salman, Emma Mirza Wati Mohamed & Hasrul Hashim,”Isu-isu dan Masalah Adaptasi Antarabudaya Dalam Kalangan Pelajar Malaysia dI United Kingdom dan Australia”Vol. 9, No. 2 2014 . Sepuru, Public Policy Art and Craft of Policy Analysis. Raj Press New Delhi. Saifullah Isri, Konsep Pendidikan Jerman dan Australia Banda Aceh UIN Ar-RANIRY, 2015 Syaifullah Isri “Konsep Pendidikan Jerman dan Australia; Kajian Komparatif dan Aplikatif terhadap Mutu Pendidikan Indonesia”,Jurnal Pendidikan Islam. Vol IV,No 1,Juni 2015,hal 39. Autralian Bureu of Statistic, Shools, Australia 1993, Camberra ABS, 1993, hal. 8 D’ Cruz J and P. Langford Eds., Issues in Australian..., hlm. Kajian Islam Multidispliner Jakarta Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009 Jakarta kencana ilmu dakwah, 2009 Kajian Islam Multidispliner Jakarta Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009
SISTEMPENDIDIKAN AUSTRALIA Disampaikan untuk sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Wawasan Kependidikan dan Pengajaran Dosen: Dra. Dewi Muliani Santoso, M.Pd Disusun Oleh NORHAYATI AAA 210 012 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2011 1 fA.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci keberhasilan sebuah negara, bahkan kemajuan sebuah negara salah satunya tergantung dengan bagaimana pemerintahan sebuah negara memuliakan pendidikan dan pemerataannya, karena pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara. Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat tanpa memandang gender, status sosial, statusekonomi, suku, etnis dan agama. Untuk lebih memajukan pendidikan di negara kita, kita dapat melakukan perbandingan sistem pendidikan dengan negara lain, dalam hal ini salah satu negara yang dapat kita perbandingkan sistem pendidikannya dengan negara Indonesia adalah negara Australia. Kita dapat megetahui informasi tentang sistem pendidikan negara Australia dengan berbagai cara, dan salah satunya melalui makalah yang sangat sederhana ini, dalam makalah ini dipaparkan sedikit tentang sistem pendidikan Australia dan dapat kita pahami sebagai bahan untuk sedikit memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. B. Rumusan Masalah a. Bagaimana sistem pendidikan di Australia? b. Bagaimana sistem pendidikan di Indonesia? BAB II PEMBAHASAN Sistem Pendidikan diAustralia A. Tinjauan Umum Pemerintah Negara Bagian dan Teritori Australia memegang peranan penting dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan sektor sekolah. Setiap Negara Bagian dan Teritori mempunyai hukum dan peraturan-peraturan terkait mengenai kurikulum, akreditasi program studi, ujian bagi siswa dan penghargaan bagi siswa. Pemerintah Australia memegang peranan kepemimpinan secara nasional dan bekerjasama dengan Pemerintah Negara-negara Bagian dan Teritori serta pihak-pihak industri dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan keefektipan sekolah. Pemerintah Australia juga menyediakan subsidi yang cukup penting bagi sekolah-sekolah pemerintah maupun swasta. Di Australia, tahun ajaran adalah dari akhir bulan Januari, atau awal bulan Februari, sampai dengan awal bulan Desember. Kebanyakan Negara Bagian dan Teritori menggunakan sistem tahun ajaran yang mencakup empat triwulan. Tasmania mempunyai sistem tahun ajaran yang terdiri dari tiga kuartalan. Terdapat dua kategori besar sekolah-sekolah Australia. Sekolah-sekolah Negeri beroperasi di bawah tanggung jawab langsung dari Pemerintah Negara Bagian atau Teritori. Sekolah-sekolah Negeri menerima pendanaan inti dari Pemerintah Negara Bagian atau Teritori dan pendanaan tambahan dari Pemerintah Federal. Sekolah-sekolah selain sekolah negeri menerima pendanaan tambahan dari Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara Bagian/Teritori, dan suatu proporsi pendanaan yang besar dari sumbangan swasta dan biaya-biaya sekolah. Sekolah-sekolah selain dari Sekolah Negeri umumnya mempunyai afiliasi agama atau gaya pengajaran yang khusus dan di Australia sejumlah besar sekolah-sekolah selain Sekolah Negeri adalah sekolah Katolik.[1] B. Jenjang Pendidikan Pada dasarnya sistem pendidikan di Australia dapat digolongkan menjadi empat tingkatan, yaitu 1. Sekolah Dasar Primary School 2. Sekolah menengah Secondary or High School 3. Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan Vocational Education and Training 4. Pendidikan Tinggi Universitas Lama pendidikan untuk masing-masing jenjang tersebut berbeda antarnegara bagian. Perbedaanya dapat dilihat dalam tabel berikut ini 1. Wilayah New South Wales, Victoria, Tasmania, dan Australian Capital Territory Jenjang Pendidikan Lama Pendidikan Pendidikan Dasar Primary School 6 tahun Pendidikan Menengah Junior Secondary School 4 tahun Senior High School 2 Tahun 2. Wilayah Queensland, Australia Selatan, Australia Barat, Northern Territory Jenjang Pendidikan Lama Pendidikan Pendidikan Dasar Primary School 7 tahun Pendidikan Menengah Junior Secondary School 3 tahun Senior High School 2 tahun Pendidikan di Australia, mewajibkan peserta didik untuk menempuh wajib belajar, yaitu pada jenjang primary school SD dan junior secondary school SMP. Sehingga, wajib belajar di Australia yakni 10 tahun. Selanjutnya, peserta didik dapat masuk ke senior high school. Istilah yang dilakukan untuk jenjang pendidikan di Australia adalah year 1 – 12 dari jenjang primary school hingga high school. Pada jenjang senior high school, setiap peserta didik memiliki kewajiban untuk memilih program pendidikan kejuruan atau pendidikan umum. Pendidikan kejuruan diarahkan untuk pasar kerja, artinya lulusan pendidikan kejuruan tersebut akan siap untuk bekerja setelah lulus. Setiap negara bagian memiliki Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Vocational Education and Training atau VET. VET mempersiapkan peserta didik untuk bekerja tanpa perlu mendapatkan gelar sarjana. Untuk peserta didik yang mengambil pendidikan umum, dapat meneruskan pendidikan. Untuk gelar yang didapatkan setelah menempuh perguruan tinggi adalah 1. Bachelors degree setingkat sarjana S1 2. Masters degree setingkat magister S2 3. PhD setingkat doktor S3 C. Standar Pengembangan Kurikulum atau Standar Isi Suatu kecenderungan pada semua sistem sekolah negeri di Australia semenjak awal 1970-an adalah pendelegasian tanggung jawab kurikulum kepada sekolah-sekolah. Pada beberapa Negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat, tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. Pada Negara bagian yang lain, pejabat-pejabat di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam bentuk kurikulum yang rinci, tetapi tetap berada dalam kerangka tujuan umum yang telah ditetapkan. Pengecualian yang agak besar terjadi pada kurikulum sekolah menengah untuk kelas-kelas terakhir. Detail kurikulum disusun secara terpusat untuk kepentingan ujian eksternal. Pada kedua territories, the Australian Capital TeritoriACT dan Northern Teritory, sekolah relative memiliki otonomi yang lebih luas dan dapat mengembangkan kurikulumnya atas dasar tujuan umum yang telah ditentukan di tingkat sekolah[2]. Terdapat variasi dalam hal tanggung jawab pengembangan kurikulum di setiap Negara bagian, maka terdapat pula perbedaan dalam pengimplementasiannya. Dalam hal kurikulum disusun berdasarkan pedoman dan materi pelajaran dari pusat, pejabat-pejabat senior dari pusat secara teratur mengunjungi sekolah-sekolah antara lain untuk memonitor pelaksanaan kurikulum[3]. D. Standar Penilaian. Di Australia terdapat tes bagi siswa yang berlaku secara nasional, Australia menyelenggarakan NAPLAN National Assessment Program-Literacy and Numeracy. Setiap tahunnya, semua siswa yang berada pada tahun 3, 5, 7, dan 9 melakukan tes pada hari yang sama. Materi tes tersebut meliputi membaca, menulis, bahasa mengeja, tata bahasa, dan pemberian tanda baca, dan perhitungan. Untuk setiap sekolah juga melaksanakan ujian tapi ujian tersebut tidak mempengaruhi naik atau tidaknya seorang pelajar kekelas/ketahap selanjutnya. Karena kenaikan kelas otomatis menyesuaikan umur pelajar. E. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Hampir semua guru prasekolah dan pendidikan dasar serta kebanyakan guru-guru sekolah menengah dididik pada CAE Colleges of Advanced Education. Sejumlah guru-guru sekolah menengah, dan beberapa orang guru pendidikan dasar mendapatkan pendidikan di universitas. Semua sistem sekolah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mendapatkan pendidikan dalam jabatan inservice education, termasuk peningkatan kualifikasi atau ijazah dengan menyelesaikan kuliah-kuliah yang disetujui terlebih dahulu[4]. Guru di Australia dibekali ilmu dan materi. Lisensi mengajarnya di dapat dari kementerian pendidikan disana. Guru-guru yang ada, dari guru Kinder Garden TK sampai guru senior high school SMA memiliki kemauan yang tinggi untuk selalu mengembangkan diri. Hal itu juga berlaku bagi guru-guru yang ada di daerah-daerah pedalaman atau daerah pinggiran. Sistem Pendidikan di Indonesia A. Struktur sistem pendidikan Dalam undang - undang Sisdiknas tahun 2003 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung UU Sisdiknas Tahun 2003, jenjang pendidikan di Indonesia ada 3yaitu 1. Pendidikan dasar; Pendidikan ini merupakan pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP. Di akhir masa pendidikan di SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional UN untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama pendidikan 3 tahun Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidayah MI atau bentuk yang sederajatserta Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs. Akhir kelas enam siswa harus mengikuti Ujian Nasional sebagai syarat untuk mengikuti SMP/MTs. 2. Pendidikan menengah; Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat. 3. Pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan olehperguruan tinggi. Jenjang pendidikan tinggi di Indonesia terdiri dari beberapa macam dimana, pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, special dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi UU, Sisdiknas, pasal 192003 B. Standar pengembangan kurikulum dan isi. Kurikulum pendidikan Nasional berdasarkan UU sisdiknas Pasal 36 sebagai berikut 1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. 3. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. C. Standar Penilaian Pada awal kemerdekaan sampai tahun 70-an, Indonesia menggunakan konsep ujian negara. Pada tahun 80-an, diubahlah menjadi ujian sekolah. Dan pada tahun 90-an, konsep ujian negara dan ujian sekolah digabungkan menjadi EBTANAS Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional. Terakhir, kebijakan itu menjadi Ujian Akhir Sekolah UAN untuk SD, SMP, SMA,SMK dan atau sederajat. Hal ini berdasarkan UU sidiknad pasal 58 sebagai berikut 1. Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. 2. Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. D. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik Berdasarkan UU sisdiknas Pasal 42 diterangkan sebagai berikut 1. Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2. Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi. 3. Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut Sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan, pada pasal 28, bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibuktikan dengan ijazah/sertifikat keahlian yang relevan, yang dikeluarkan oleh lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Jenis pendidikan guru yaitu Pendidikan Profesi Guru PPG yang diselenggarakan oleh LPTK dengan kualifikasi akademik 1. Pendidik pada jenjang pendidikan dasar minimum D-IV atau S1 pendidikan dasar. 2. Pendidikan jenjang menengah minimum D-IV atau S1 pendidikan menengah. 3. Pendidik pada jenjang Pendidikan Tinggi minimum S1 untuk program Diploma, S2 untuk program Sarjana, dan S3 untuk magister atau Doktor. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sistem Pendidikan Perbandingan Jerman Indonesia kurikulum 1. Kurikulum disusun berdasarkan UU Nomor20 Tahun 2003 bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional 2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik 1. Pada beberapa Negara bagian, pedoman kurikulum dibuat terpusat, tetapi sekolah-sekolah dapat mengadaptasikannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan lokal. 2. Pada Negara bagian yang lain, pejabat-pejabat di pusat menyusun tujuan umum dan sekolah menjabarkannya ke dalam bentuk kurikulum yang rinci Jenjang Berdasarkan UU Sisdiknas Tahun 2003 pasal 3, jenjang pendidikan di Indonesia ada 3yaitu a. Pendidikan dasar 9 thn b. Pendidikan menengah 3 thn c. Pendidikan tinggi Di Australia pndidikan diglongkn mjd 4 tingkatn a. Sklah Dasar Primary School 6 thn / 7thn b. Sklh menengah Secondary or High School 4 thn/3 thn c. Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan Vocational Education and Training 2/4 thn d. Pendidikan Tinggi Universitas Sistem penilaian 1. Siswa wajib mengikuti ulangan-ulangan sebagai persyaratan untuk naik kelas dan ada kemungkinan tidak naik kelas untuk tingkat SD 2. UAN ujian akhir Nasional 1. Ada ulangan tetapi pasti naik kelas 2. NAPLAN National Assessment Program Literacy and Numeracy Standar Pendidik 1. penddk hrus memliki kualifikasi akademik & komptnsi sbg agen pmbelajaran, yg dibuktikan dg ijazah/sertifikat keahlian yang relevan. 1. Smua guru lulusan dri univrstas ataupun dCAE Colleges of Advanced Education 2. Tenaga kependidikan meliputi Guru Kinder Garden TK sampai guru senior high school SMA B. Saran Makalah sederhana ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya kami mengharap saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya makalah ini, dan para pembaca untuk menggali lebih dalam lagi terkait materi yang dibahas melalui referensi yang lain DAFTAR PUSTAKA Nur, Agustiar Syah. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung Lubuk Agung Bandung Shannon Smith, dkk , 2010. Get to Know Australian Schools Mengenal Sekolah-Sekolah diAustralia, Jakarta Kedutaan Besar Australia, Departemen Pendidikan [1] Shannon Smith, dkk , Get to Know Australian Schools Mengenal Sekolah-Sekolah di Australia Jakarta Kedutaan Besar Australia, Departemen Pendidikan, 2010, Hal. 8 [2] Agustiar Syah Nur, Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara Bandung Lubuk Agung Bandung, 2001, hlm. 66
AdapunSistem pendidikan formal di Australia menempati tahapan antara lain: 1. Pendidikan pra sekolah Pendidikan prasekolah lebih bervariasi pengadministrasian, pendanaan serta kurikulumnya dibandingkan sektor pendidikan lainnya karena banyak dikelola oleh badan-badan swasta, dan keterlibatan pemerintah juga berbeda-beda terhadap lembaga ini.
image source Australia adalah salah satu negara paling maju di dunia. Pendidikannya juga merupakan salah satu yang paling dihormati di dunia. Sistem pendidikan di Australia mengikuti sistem pendidikan bertingkat tinggi yang sama seperti di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris. Berbagai universitas di Australia telah mencapai peringkat tertinggi di dunia dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan, teknologi dan ilmu pengetahuan. Sistem pendidikan di Australia terbagi menjadi enam tingkatan. Tingkat pertama adalah sekolah dasar atau sekolah rendah. Sekolah ini menyediakan pelajaran dasar, seperti matematika, bahasa Inggris, dan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, ada sekolah menengah atau sekolah menengah atas. Sekolah ini menyediakan lebih banyak pelajaran, termasuk pelajaran teknologi dan ilmu pengetahuan. Pada tingkat ketiga, ada universitas atau institusi pendidikan tinggi lainnya. Selain itu, ada beberapa program pelatihan profesional dan vokasional yang tersedia di Australia. Di Australia, pemerintah menyediakan bantuan keuangan untuk membantu anak-anak yang tinggal di daerah miskin dan belum terpenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Bantuan ini diberikan melalui beasiswa, pinjaman, dan bantuan lainnya. Ini membantu anak-anak miskin untuk menyelesaikan pendidikan mereka dan meningkatkan kesempatan mereka untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan. Di Australia, sekolah tingkat tinggi juga menyediakan program pelatihan profesional, seperti program akuntansi, program komputer, dan program manajemen. Program ini memberi siswa peluang untuk meningkatkan keterampilan mereka dan mempersiapkan mereka untuk bekerja di industri. Beberapa program ini juga dapat membantu siswa mencapai kelulusan dari universitas. Sebagai contoh, beberapa program dapat membantu siswa mencapai gelar sarjana di bidang akuntansi dan lainnya. Selain itu, Australia juga menawarkan program vokasional. Program vokasional ini termasuk pelatihan di bidang teknik, manajemen, dan lainnya. Program ini menawarkan peluang untuk mempelajari teknik dan manajemen yang berguna untuk mempersiapkan mereka untuk pekerjaan di masa depan. Program vokasional ini juga dapat membantu siswa membangun keterampilan mereka dan mempersiapkan mereka untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka. Australia juga menyediakan program pendidikan tinggi bagi para mahasiswa asing. Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa asing untuk belajar di universitas terkemuka di Australia. Program ini juga menawarkan bantuan keuangan bagi mahasiswa asing untuk membantu mereka menyelesaikan pendidikan mereka. Program ini membantu mahasiswa asing untuk mencapai kesuksesan di Australia. Di Australia, ada banyak program pendidikan tinggi yang tersedia bagi para mahasiswa. Program-program ini membantu para mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan mereka untuk bekerja di masa depan. Program pendidikan tinggi di Australia juga membantu para mahasiswa untuk mencapai tujuan mereka dan mencapai kesuksesan di masa depan. Program ini juga membantu para mahasiswa untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencapai kesuksesan di masa depan. Australia adalah salah satu negara terdepan di dunia dalam pendidikan. Sistem pendidikannya memungkinkan siswa untuk belajar di berbagai tingkat, termasuk tingkat sekolah rendah, sekolah menengah, dan universitas. Sistem pendidikan di Australia juga menyediakan program profesional dan vokasional untuk membantu siswa mencapai kesuksesan di masa depan. Program pendidikan tinggi di Australia memberi kesempatan kepada mahasiswa asing untuk belajar di universitas terkemuka di Australia. Program ini membantu mahasiswa asing untuk mencapai tujuan mereka dan mencapai kesuksesan di masa depan.
Sepertiyang telah kita ketahui bahwa setiap negara tentunya mempunyai kebijakan masing-masing dalam sistem pendidikan yang dianutnya. Begitu pula dengan Australia dan Indonesia. Ternyata banyak perbandingan antara sistem pendidikan di Australia dan Indonesia, selain dari jenjang pendidikan tentunya. Mau tahu apa saja perbandingan sistem
Australia menawarkan beragam pilihan studi dengan lebih dari pilihan lembaga pendidikan dan lebih dari pilihan jurusan bagi siswa internasional. Anda dapat belajar pada berbagai level pendidikan dan kualifikasi mulai dari sekolah dasar, menengah, hingga pendidikan kejuruan dan pelatihan VET, dari kursus bahasa Inggris hingga pendidikan tinggi termasuk universitas. Anda dapat menempuh jenjang Gelar Sarjana atau mengambil kursus singkat bekerja atau berlibur di sini. Hukum Australia mengedepankan pendidikan berkualitas dan melindungi siswa internasional apapun pilihan bidang Anda dan berapa lama durasi studi Anda. Perlindungan bagi siswa internasional meliputi Undang Undang Layanan Pendidikan bagi Siswa Asing ESOS 2000 dan Kode Praktik Nasional bagi Pihak Berwenang dalm Pendaftaran dan Penyedia Jasa Pendidikan dan Pelatihan bagi Siswa Asing 2007 Kode Nasional. Peraturan-peraturan ini memastikan standar nasional yang konsisten bagi para penyedia jasa pendidikan dan pelatihan bagi siswa internasional. Sebagai siswa internasional dengan visa pelajar, Anda diwajibkan belajar dalam suatu lembaga pendidikan dan dalam jurusan yang terdaftar pada Commonwealth Register of Institutions and Courses for Overseas Students CRICOS/Pendaftaran Persemakmuran untuk Lembaga Pendidikan dan Mata Pelajaran bagi Siswa Asing. CRICOS menjamin bahwa jurusan dan lembaga pendidikan tempat Anda menempuh studi memenuhi standar tinggi yang diharapkan oleh siswa internasional. Silakan mencari jurusan dan lembaga pendidikan yang Anda tuju di situs web Study in Australia. Selain Undang Undang ESOS dan Kode Nasional, ada pula organisasi pengaturan dan jaminan kualitas untuk pendidikan tinggi dan lembaga VET. Organisasi pemerintah ini bertanggung jawab untuk pendaftaran/pendaftaran ulang lembaga pendidikan dan akreditasi/akreditasi ulang jurusan. Organisasi ini adalah Pendidikan tinggi - Tertiary Education Quality and Standards Agency TEQSA/Lembaga Kualitas dan Standar Pendidikan Tersier VET - Australian Skills Quality Authority ASQA/Otorita Kualitas Keterampilan Australia Jadi, apapun jenis jurusan, durasi studi, tempat studi manapun yang Anda pilih, yakinlah akan pengalaman studi berkualitas tinggi di Australia dan sangat berharga bagi masa depan Anda. 5vcI.
  • yz5o45gbue.pages.dev/452
  • yz5o45gbue.pages.dev/354
  • yz5o45gbue.pages.dev/420
  • yz5o45gbue.pages.dev/265
  • yz5o45gbue.pages.dev/579
  • yz5o45gbue.pages.dev/590
  • yz5o45gbue.pages.dev/571
  • yz5o45gbue.pages.dev/170
  • makalah sistem pendidikan di australia