Suksesdan gagal ada di tangannya. Baca Juga: 8 Tugas Administrasi Proyek, Gaji dan Pendidikan Terakhir. 2. Mempekerjakan karyawan yang tepat. Selain melakukan rekrutmen, HRD juga sekaligus pihak yang punya tanggung jawab memutuskan sosok paling tepat bagi perusahaan.
Karyawan yang sudah bekerja dan menunaikan kewajibannya kepada perusahaan berhak mendapatkan gaji atau upah yang layak. Kewajiban perusahaan dalam hal memberikan gaji pun sudah diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Sistem perhitungan gaji karyawan pun beragam tergantung kebijakan dan perjanjian kerja bersama karyawan di awal. Namun, bagaimana cara menghitung gaji karyawan? Simak rincian cara untuk menghitung gaji karyawan yang telah dirangkum oleh LinovHR berikut ini!Aturan Pemerintah Soal GajiCara Menghitung Gaji Karyawan HarianCara Menghitung Gaji Karyawan BulananCara Menghitung Gaji Prorata / Tengah BulanAturan Pemerintah Soal GajiAturan yang berkaitan dengan ketentuan perihal gaji karyawan termaktub dalam aturan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Pada Bab 1 Pasal 1 Nomor 30, dapat disimpulkan, pengertian upah/gaji merupakan hak pekerja yang akan diterima serta dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha maupun pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan berdasarkan suatu perjanjian kerja atau Menghitung Gaji Karyawan HarianDalam praktiknya, terdapat beberapa perusahaan yang mempekerjakan pegawai secara harian. Namun, perlu diketahui bahwa karyawan dengan penghasilan kurang dari per bulan akan terbebas dari beban pajak penghasilan. Berikut cara menghitungnyaPenghasilan HarianPenghasilan Akumulasi Perbulan Rp. Rp. atau Rp Rp. atau < Rp. Rp kasus Perhitungan Gaji Harian Budi merupakan buruh harian di suatu industri kecil dan menengah yang memproduksi kerupuk udang. Dirinya mendapatkan upah harian sebesar Rp. Namun, Budi bekerja selama 15 hari perbulan kerja sebanyak 26 hari. Budi belum menikah dan tidak punya tanggungan, berikut cara SehariRp kerja 15 x 15 hari pendapatan Budi kurang dari maka tidak dikenakan pajak penghasilan. Jika penghasilan Budi diakumulasi selama 15 hari kerja, gaji yang diterima adalah Rp1, Juga HRD Wajib Tahu! Ketentuan dan Hak Pekerja Harian Lepas PKHLCara Menghitung Gaji Karyawan BulananNah, bagaimana cara menghitung gaji karyawan bulanan? Umumnya perusahaan yang menerapkan sistem gaji bulanan adalah perusahaan skala besar atau setidaknya sudah berstatus PT Perseroan Terbatas. Berikut cara menghitung gaji karyawan kasus Perhitungan Gaji BulananFerdi seorang karyawan tetap PT. ABC. Tahun ini Ferdi telah menikah tetapi belum memiliki anak. Ferdi juga merupakan karyawan tetap dengan upah bulanan berikut cara menghitung gaji Bersih Setahun 12 x Tidak Kena Pajak- Kena 21 Terutang 5% x 21 Per 12Rp upah yang harus dibayar per bulan – Rp Ferdi akan menerima gaji sebesar Rp per Juga Hire Payroll Specialist atau Jasa Payroll Outsourcing untuk Kelola Payroll?Cara Menghitung Gaji Prorata / Tengah BulanTerkadang, perusahaan sedang terdesak akan kebutuhan karyawan baru. Kejadian ini akan menyebabkan perusahaan merekrut pegawai di pertengahan bulan dan langsung bekerja. Karyawan baru yang masuk pertengahan bulan pun berhak mendapatkan gaji dengan metode prograta, tetapi tidak penuh dalam satu bulan. Penghitungan gajinya dapat dilakukan berdasarkan jumlah hari kerja. Bagaimana cara menghitung gaji prorata? Contoh Kasus Perhitungan Gaji Prorata Andi seorang karyawan prorata yang bekerja pada tanggal 17 Januari. Gaji perbulan karyawan di perusahaan tersebut adalah Rp dengan waktu kerja 5 hari/ bulan Januari terdapat 25 hari kerja. Lalu, Andi bekerja selama 12 hari. Berikut cara menghitungnya.Jumlah hari kerja per bulan jumlah hari kerja yang dilakukan karyawan x upah per bulan1225 X = Rp gaji prorata Andi yang diterima sebesar Rp Juga Cara Menghitung Gaji Per Jam KaryawanAtur, Hitung dan Buat Laporan Payroll dengan LinovHRBerdasarkan penjelasan diatas, telah diketahui bahwa cara menghitung gaji karyawan terbagi dalam tiga jenis. Masing-masing jenis tersebut memiliki ketentuan dan aturan tersendiri untuk menerapkannya. Dengan membayarkan upah atau gaji secara rutin, perusahaan telah memenuhi kewajibannya kepada karyawan. Apabila perusahaan lalai dan telat memberikan gaji pada karyawan tentu akan mendapat sanksi dari pemerintah. Pembayaran gaji secara tepat waktu akan mencerminkan kredibilitas sebuah perusahaan. Namun, tahukah Anda jika pengelolaan gaji dalam perusahaan cukup rumit dikarenakan banyaknya komponen penggajian dan regulasi yang berlaku? Untuk mengelola gaji yang lebih optimal, perusahaan Anda dapat menggunakan software payroll dari LinovHR. Alhasil, perusahaan tidak akan telat dalam memberikan gaji karyawan. Anda tidak lagi pusing untuk menentukan cara menghitung gaji karyawan yang efektif. Apa saja yang dapat software payroll dari LinovHR lakukan untuk perusahaan Anda? Menghitung gaji dengan cepat, akurat, dan tepatMemproses slip gaji dan laporan gaji otomatisMengatur segala komponen terkait penggajianMenyimpan dan mengelola informasi penggajian karyawanMengkalkulasi estimasi pajak penghasilan tahunanTunggu apalagi? Segeralah beralih ke software payroll dari LinovHR! Jadwalkan demo Software Payroll bersama tim kami sekarang juga!
Berdasarkanlaporan "Tren dan Gaji Pekerja Digital Indonesia 2021" yang disusun perusahaan marketplace lowongan pekerjaan, Glints, gaji data scientist di Indonesia berkisar antara Rp 10.000.000 hingga Rp 20.000.000. Laporan selengkapnya dapat dilihat di tautan berikut ini. Baca juga: Profesi Bidang IT yang Banyak Dicari 5 Tahun ke Depan. Tugas
Laporan gaji karyawan merupakan komponen yang wajib untuk dilakukan oleh suatu perusahaan atau pihak pemberi kerja. Seperti yang Anda ketahui bahwa dalam susunan perusahaan, tentunya setiap pegawai atau tenaga kerja perusahaan akan diberikan imbalan sesuai dengan hak yang seharusnya mereka dapatkan seperti yang tertera pada slip gaji karyawan. Pemberian imbalan ini merupakan balasan dari jasa usaha yang sudah diberikan oleh karyawan kepada perusahaan. Dengan penerapan gaji yang diberikan oleh perusahaan ini akan menunjang potensi para tenaga kerja perusahaan untuk memberikan kinerja mereka secara maksimal untuk meraih tujuan dari perusahaan. Oleh karena itu, pembuatan laporan gaji karyawan ini sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan karena karyawan pun bisa melihat secara transparan apa saja hak yang seharusnya dibayarkan oleh perusahaan kepada para karyawan. Jika Anda penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak mengenai laporan gaji karyawan, maka simak penjelasan yang akan kami berikan berikut ini. Mengenal Apa Itu Laporan Gaji Karyawan Secara umum, laporan mengenai rekap gaji karyawan perusahaan merupakan suatu dokumen resmi yang menjadi sebuah bukti nyata yang kredibel tentang penerimaan gaji atau hak yang seharusnya didapatkan oleh para karyawan dari perusahaan. Laporan mengenai rekap gaji karyawan ini penting untuk dilakukan oleh suatu perusahaan atau pemberi kerja kepada karyawan karena laporan rekap kerja ini adalah sebuah bukti yang bisa digunakan karyawan ketika ingin mengajukan cross check jika merasa ada yang tidak sesuai dengan hak yang seharusnya para karyawan dapatkan. Pembuatan laporan gaji karyawan dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan Excel jika jumlah karyawan di dalam perusahaan masih sedikit, tetapi ketika jumlah karyawan sudah banyak, maka penggunaan aplikasi gaji akan membuat pekerjaan ini menjadi lebih efisien. Selain itu, pada laporan mengenai rekap gaji karyawan ini akan berisikan beberapa informasi mulai dari gaji, berapa penghasilan karyawan seperti besaran gaji pokok yang diterima oleh karyawan, tunjangan sosial yang diberikan perusahaan kepada karyawan hingga PPh 21. Baca Juga 6 Cara Menghitung Gaji Bersih Karyawan Bulanan hingga Harian Peraturan Pemerintah Tentang Pentingnya Laporan Gaji Karyawan Secara umum, laporan gaji karyawan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan dan tidak boleh sampai dilewatkan oleh suatu perusahaan untuk terus melakukan pengiriman mengenai berapa rincian total jumlah gaji yang telah diterima oleh para karyawan perusahaan. Bahkan, karena rincian laporan gaji karyawan ini begitu penting sampai masuk ke dalam peraturan pemerintah yaitu PP No. 78 Tahun 2015 tentang pengupahan mewajibkan pengusaha atau pemberi kerja untuk memberikan dokumen mengenai pembayaran laporan gaji karyawan ini. Laporan mengenai gaji karyawan bahkan tidak hanya tercantum dan dituliskan pada peraturan pemerintah saja, tetapi dalam UU pun rincian laporan gaji karyawan ini juga ikut disebutkan yaitu pada pasal 17 Ayat 2. Pasal tersebut mengatur bahwa di dalam rekap atau slip gaji karyawan wajib untuk memuat rincian upah yang sudah diterima oleh para karyawan ketika upah atau gaji tersebut telah diberikan kepada karyawan. Fungsi Penerapan Laporan Gaji Karyawan Pada dasarnya, laporan gaji karyawan ini diberikan kepada para karyawan sebagai sebuah bentuk informasi yang transparan di mana laporan gaji karyawan ini biasanya disusun dengan format bukti tertulis. Dengan format bukti tertulis yang nyata ini akan membuat para karyawan bisa melapor dengan bukti tersebut apabila karyawan menemukan adanya pemberian mengenai hak-hak yang tidak sesuai dengan seharusnya. Laporan tersebut tidak hanya berlandaskan hanya dengan persepsi saja, tetapi para karyawan perusahaan bisa memberi bukti dengan laporan gaji karyawan yang mereka terima ketika upah tersebut mereka terima. Bahkan, dengan adanya pembuatan laporan mengenai gaji karyawan ini juga akan membantu karyawan ketika ada hak-hak yang belum mereka terima dari perusahaan atau pemberi kerja sehingga dengan bukti tersebut karyawan bisa membuat sebuah laporan yang valid dan akurat. Seorang karyawan tidak bisa membuat atau menduplikat laporan gaji karyawan ini karena bukti rekap gaji para karyawan pun sudah masuk ke dalam database milik perusahaan. Akan tetapi, untuk menghindari risiko laporan mengenai rekap gaji karyawan ini bisa ditiru atau diduplikat sebaiknya perusahaan membuat sebuah format khusus ketika akan membuat bukti rekap gaji karyawan mereka. Dengan pembuatan format yang khusus ini akan membuat laporan mengenai rekap gaji karyawan tidak bisa ditiru atau dipalsukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. Manfaat Pembuatan Laporan Gaji Karyawan Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya bahwa laporan gaji karyawan ini merupakan hal yang sangat penting dan sebaiknya dilakukan oleh suatu perusahaan. Selain karena pembuatan rincian laporan gaji karyawan ini memang diwajibkan dan diharuskan oleh pemerintah, bahkan sampai ada UU yang menangani hal ini. Pembuatan dari laporan gaji karyawan ini juga akan membantu para karyawan karena laporan mengenai rekap gaji bisa dijadikan sebagai sebuah bukti yang otentik ketika gaji atau hak yang seharusnya diberikan oleh perusahaan atau pihak pemberi kerja tidak sesuai dengan yang seharusnya didapat oleh para karyawan. Selain manfaat tersebut, tentu pembuatan laporan dari rekap gaji para karyawan ini juga memiliki manfaat lainnya. Berikut adalah beberapa contoh manfaat dari pembuatan laporan rekap gaji karyawan yang sebaiknya Anda ketahui, yaitu 1. Bukti Jika Perusahaan Tersebut Memiliki Kredibilitas yang Baik Dengan adanya laporan rekap gaji karyawan ini bisa menjadi sebuah bukti yang kredibel dan transparansi perusahaan yang baik karena dalam hal ini perusahaan menunjukan bahwa mereka telah memenuhi kewajiban untuk membayarkan upah yang telah menjadi para tenaga kerja. etika sebuah perusahaan tidak menunjukkan transparansi seperti membuat laporan rekap gaji karyawan mereka maka akan membuat orang orang atau pihak tertentu menjadi ragu akan nilai kredibilitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Tetapi, dengan adanya bukti laporan rekap gaji dengan format tertulis yang otentik ini bisa menjadi salah satu bukti yang nyata bahwa perusahaan memiliki sistem kerja atau manajemen yang baik. Dengan adanya bukti laporan rekap kerja yang diberikan oleh suatu perusahaan atau pihak pemberi kerja kepada karyawan, hal ini bisa menjadi salah satu aspek yang dapat menumbuhkan dan mendorong seorang karyawan bisa memiliki rasa loyalitas kepada perusahaan mereka. Hal ini karena dengan bukti laporan rekap gaji karyawan ini akan membuat para karyawan mengetahui secara jelas tentang informasi mengenai hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan dari perusahaan atau pihak pemberi kerja. Tentu, hal ini akan berdampak sangat baik kepada perusahaan. Bagaimana pun, perusahaan harus memiliki para pekerja yang loyal kepada mereka dan perusahaan harus bisa menumbuhkan rasa loyalitas tersebut salah satunya adalah dengan cara pemberian laporan rekap gaji karyawan ini. Ketika suatu perusahaan mampu memiliki karyawan yang loyal maka produktivitas dari perusahaan pasti akan berjalan dengan baik dan karyawan bisa bekerja dengan enjoy sehingga suasana kerja pun menjadi lebih nyaman dan terasa kondusif. Baca Juga Prosedur Sistem Penggajian yang Efektif dan Tepat 3. Gambaran Nyata Mengenai Kompetensi yang Dimiliki Oleh Karyawan Seperti yang sudah kami jelaskan bahwa laporan rekan gaji yang didapatkan oleh para karyawan merupakan sebuah bukti yang otentik. Dengan adanya laporan gaji karyawan ini para karyawan perusahaan bisa mengetahui apa saja yang menjadi hak hak mereka. Selain itu, di dalam laporan rekap gaji karyawan juga akan disebutkan tentang tunjangan tunjangan atas kinerja yang telah diberikan oleh karyawan kepada perusahaan. Oleh karena itu, pembuatan laporan rekap gaji karyawan ini bisa menjadi salah satu gambaran di mana kompetensi atau penilaian seorang karyawan dari perusahaan atau pemberi kerja bisa terlihat secara nyata. 4. Pedoman Bagi Perusahaan untuk Melakukan Alokasi Dana Dengan adanya pembuatan laporan mengenai rekap gaji karyawan yang dilakukan oleh suatu perusahaan ini bisa menjadi salah satu pedoman bagi perusahaan untuk melakukan alokasi manajemen anggaran gaji karyawan mereka. Tentu, hal ini sangat penting untuk para perusahaan sehingga alokasi dana yang dilakukan bisa tepat dan akurat. 5. Pertimbangan Perusahaan Ketika Ingin Melakukan Kebijakan Perusahaan Pada Bidang Keuangan Salah satu manfaat lainnya yang bisa didapatkan ketika perusahaan membuat sebuah laporan mengenai rekap gaji karyawan mereka adalah laporan rekap gaji tersebut bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaan untuk membuat suatu kebijakan pada bidang keuangan perusahaan. Komponen Laporan Gaji Karyawan yang Baik dan Tepat Tentunya, bagi seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan pada perusahaan yang ingin membuat laporan gaji karyawan harus memahami bagaimana cara membuat laporan mengenai rekap gaji karyawan yang tepat dan baik. Dalam hal ini, seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan harus tahu apa saja komponen dari laporan mengenai rekap gaji karyawan. Hal ini bertujuan agar bukti dari laporan gaji karyawan yang diberikan oleh perusahaan bisa dianggap sebagai bukti rekap gaji yang otentik dan kredibel. Berikut adalah beberapa komponen penting dalam pembuatan laporan mengenai rekap gaji karyawan yang harus diketahui oleh seorang akuntan atau tenaga kerja keuangan yang akan membuat laporan gaji karyawan, antara lain 1. Menyertakan Informasi Umum Mengenai Perusahaan Melakukan cantuman mengenai informasi umum mengenai perusahaan pada laporan mengenai rekap gaji karyawan ini merupakan suatu komponen penting yang harus dilakukan. Untuk informasi umum mengenai perusahaan pada laporan dari rekap gaji karyawan ini sendiri bisa tulis seperti nama perusahaan, di mana alamat perusahaan tersebut beroperasi, lokasi dari perusahan tersebut, dan nomor telepon perusahaan. Ketika membuat laporan rekap gaji karyawan ini, perusahaan juga bisa sekaligus memberikan kode kop resmi milik perusahaan yang akan membuat laporan mengenai rekap gaji karyawan semakin resmi. Ketika sedang menuliskan informasi umum mengenai perusahaan, jangan lupa untuk mencantumkan juga departemen di mana karyawan yang bersangkutan bekerja. Dengan begitu akan membuat laporan mengenai rekap gaji karyawan ini terlihat semakin jelas dan tidak salah sasaran. 2. Informasi Mengenai Pajak Komponen penting yang harus ada dalam laporan rekap gaji karyawan salah satunya adalah informasi mengenai pajak. Informasi ini akan memberikan transparansi perusahaan untuk memenuhi dan mematuhi tanggung jawab perusahaan terhadap pemerintah. Pengelolaan pajak perusahaan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat melalui aplikasi pajak online. Oleh karena itu, laporan rekap gaji pegawai perusahaan wajib untuk mencantumkan informasi mengenai data pembayaran pajak penghasilan PPh 21 para karyawan dari gaji dan tunjangan yang diperoleh oleh karyawan dari perusahaan. 3. Periode Gaji Karyawan Komponen lain yang tidak kalah penting untuk dicantumkan oleh perusahaan yang akan membuat laporan mengenai rekap gaji karyawan adalah dengan menuliskan atau memasukan periode gaji dari karyawan yang bersangkutan. Agar laporan mengenai rekap gaji karyawan ini semakin jelas, maka perusahaan wajib untuk menuliskan kapan tanggal pembayaran gaji yang telah diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan mereka. Tentu dengan memberikan tanggal kapan gaji tersebut diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, baik itu perusahaan atau karyawan bisa membantu ketika ingin melakukan cross check dengan bukti transfer ataupun dengan bukti pembayaran yang lainnya. 4. Data Pribadi Milik Karyawan Untuk komponen yang satu ini sebaiknya suatu perusahaan membuat dan menggunakan kode yang unik untuk para karyawan mereka. Misalnya, perusahaan bisa menggunakan nomor induk dari karyawan mereka sebagai sebuah kode unik yang bisa digunakan selain perusahaan menggunakan nama lengkap karyawan, dan data data pribadi milik karyawan perusahaan yang lain. Dengan penggunaan kode unik ini akan membantu perusahaan ketika memiliki karyawan yang memiliki nama yang sama. Adanya kode unik tersebut bisa menjadi sebuah pembeda dari karyawan yang memiliki nama yang sama sehingga nantinya data dari laporan rekap gaji karyawan tidak tertukar. Selain itu, cantuman mengenai informasi data pribadi milik karyawan ini juga dianggap penting karena untuk menghindari adanya kekeliruan ketika perusahaan melakukan pembayaran gaji kepada karyawan. 5. Mencantumkan Gaji Karyawan Komponen gaji lainnya yang tidak kalah penting untuk dicantumkan oleh perusahaan ketika akan membuat laporan mengenai rekap gaji karyawan adalah mencantumkan jumlah besaran gaji atau penghasilan yang akan diberikan kepada karyawan perusahaan. Biasanya untuk penghasilan yang tercantum di dalam laporan rekap gaji karyawan ini terdiri dari gaji pokok karyawan, tunjangan yang diberikan oleh perusahaan, hingga insentif. 6. Potongan Gaji Karyawan Ketika suatu perusahaan membuat laporan mengenai rekap gaji karyawan maka di dalam rekap gaji tersebut juga akan diberikan informasi mengenai pemotongan gaji karyawan. Tentunya, hal ini wajib untuk dilakukan oleh perusahaan agar tidak terjadi perspektif yang keliru antara karyawan dengan perusahaan. Secara umum, komponen pemotongan gaji karyawan yang dikenakan kepada karyawan adalah pajak serta BPJS. Meskipun perusahaan ataupun pihak pemberi kerja memberi sebuah tunjangan atas pajak serta iuran BPJS kesehatan kepada karyawan, iuran BPJS ketenagakerjaan, komponen komponen tetap wajib untuk dinyatakan di dalam laporan rekap gaji yang dibuat oleh perusahaan. Akan tetapi, pemotongan gaji karyawan tidak hanya mencakup komponen seperti iuran BPJS kesehatan, pajak, dan iuran BPJS ketenagakerjaan saja. Pemotongan gaji karyawan yang dilakukan oleh perusahaan juga tidak menutup kemungkinan terdapat pemotongan lain seperti hukuman kedisiplinan kepada karyawan yang diberikan oleh perusahaan dan pemotongan lain sebagainya. Oleh karena itu, jika terdapat perusahaan melakukan pemotongan gaji karyawan sebaiknya perusahaan tidak lupa untuk mencantumkan komponen komponen tersebut di dalam laporan rekap gaji karyawan. 7. Total Take Home Pay Komponen penting lainnya yang harus ada di dalam laporan rekap gaji karyawan adalah mengenai take home pay yang didapatkan oleh karyawan perusahaan. Untuk rincian dari komponen total take home pay ini pada umumnya akan disusun di dalam sebuah tabel atau bagan. Dari bagan atau tabel tersebut, karyawan bisa melihat dengan jelas mengenai apa saja proses pengurangan gaji serta pemotongan gaji karyawan secara jelas dan detail. Rincian total take home pay yang dibuat pada suatu bagan ini tentu sangat penting dan tidak boleh sampai dilewatkan oleh perusahaan karena hal tersebut dilakukan untuk mencegah kesalahpahaman antara karyawan dan perusahaan. Memang untuk proses dari pembuatan laporan mengenai rekap gaji untuk masing masing karyawan perusahaan ini akan cukup menyita waktu. Terlebih lagi ketika seorang tenaga kerja HRD harus membuat laporan rekap gaji karyawan ini secara manual. Selain proses pembuatan laporan rekap gaji karyawan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, proses penyampaiannya pun juga membutuhkan banyak waktu. Apalagi jika suatu perusahaan memiliki jumlah karyawan hingga mencapai ratusan atau bahkan ribuan pegawai. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan mengatasi hal ini dengan menggunakan software akuntansi untuk memudahkan pekerjaan HRD agar lebih efisien. Sehingga jika suatu perusahaan sampai tidak membuat rincian mengenai rekap gaji karyawan, maka bisa saja perusahaan tersebut akan dikenakan sanksi oleh pemerintah karena telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, pembuatan rincian laporan rekap gaji karyawan ini akan menguntungkan pihak perusahaan maupun karyawan. Perusahaan akan diuntungkan karena pembuatan laporan rekap gaji karyawan akan membuat nilai perusahaan di depan para pemegang saham memiliki kredibilitas yang baik. Sementara, pihak karyawan akan diuntungkan karena laporan rekap gaji ini merupakan sebuah bukti yang otentik sehingga karyawan pun akan mengetahui hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan dengan adil.
Berikutbeberapa layanan yang disediakan oleh Blue Bird Group: 1. Layanan Taksi. Sejak awal berdiri hingga sekarang, Blue Bird Group identik dengan layanan taksinya. Bahkan taksi menjadi andalan utama pada perusahaan ini. Mobil yang digunakan sebagai taksi pada perusahaan ini ialah sedan dan SUV.
Bagaimana contoh rumus hitung upah, hingga cara menghitung gaji karyawan bulanan termasuk perhitungan gaji pokok baik karyawan tetap maupun tidak tetap? Baca penjelasannya di artikel Mekari Talenta berikut ini. Gaji merupakan kewajiban penting yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak karyawannya. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mengetahui cara hitung perhitungan gaji sesuai dengan kebutuhan dan hak karyawan. Dalam menghitung gaji, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam prosesnya. Misalnya nilai yang dimiliki karyawan, struktur dan skala upah, komponen gaji hingga kemampuan perusahaan dalam menawarkan gaji kepada karyawan. Untuk itu, mari simak artikel tentang menghitung gaji karyawan berikut ini. Cara Menentukan Nilai Gaji Pokok Seorang Karyawan Tahukah Anda bahwa penentuan gaji pokok seorang karyawan sudah diatur oleh undang-undang tepatnya UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Menurut ketentuan, besaran gaji pokok itu minimal sebesar 75 persen dari total upah karyawan di mana terdiri dari gaji bersih ditambah dengan tunjangan. Kemudian, nilainya sendiri ditentukan sesuai dengan posisi, keahlian, pengalaman, dan lain sebagainya. Nah, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan gaji pokok Mengetahui Pasaran Gaji Pada Posisi yang Ditawarkan Sebelum Anda menentukan gaji pokok pada karyawan di posisi tertentu, Anda perlu mengetahui gaji pasarannya terlebih dahulu. Memang, pada dasarnya Anda tiap perusahaan punya gaji yang berbeda pada satu posisi yang sama. Tapi dari gaji rata-rata, Anda bisa menentukan apakah akan menaikan gaji di atas rata-rata pasaran atau tidak. Lalu, Anda juga perlu memperhatikan UMR yang berlaku. Pengalaman Kerja Karyawan Selain melihat pasaran gaji, pengalaman kerja karyawan juga perlu menjadi bahan pertimbangan. Seseorang yang memiliki pengalaman 3 tahun bekerja di bidang yang sama tentu harus penentuan gaji pokoknya lebih besar dari seorang fresh graduate. Seberapa Besar Posisi Tersebut Berperan Penting Terakhir, Anda perlu mengukur apakah posisi tersebut punya kontribusi besar di perusahaan. Misalnya, posisi manajerial atau posisi strategis yang menentukan untung rugi perusahaan, Anda bisa memberikan gaji pokok yang lebih tinggi. Komponen Gaji Karyawan Sebelum menghitung gaji karyawan, Anda harus tahu mengenai komponen gaji karyawan. Misalnya dalam menghitung gaji karyawan, perusahaan juga perlu memahami tentang dasar penggajian yaitu gaji pokok. Lalu dibawah ini adalah gambar tampilan pengelolaan gaji atau payroll dengan menggunakan aplikasi Talenta yang bisa permudah Anda menghitung gaji karyawan di perusahaan Anda. Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang Gaji Pokok Gaji pokok adalah sebagai imbalan dasar yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja menurut tingkat dan jenis pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak baik perusahaan maupun karyawan. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, besaran gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan tetap. Bagaimana dengan Upah Minimum, apakah sama dengan gaji pokok? Sejatinya gaji pokok dan upah minimum adalah dua hal yang berbeda namun saling berkaitan. Bisa dibilang gaji pokok adalah komponen penyusun upah minimum. Sedangkan komponen upah minimum adalah alat ukur perusahaan untuk memberikan upah yang layak kepada karyawannya. Kembali ke gaji pokok. Sejatinya gaji pokok sendiri dihitung secara proporsional sesuai skala yang ditetapkan dalam aturan pemerintah dan juga kebijakan perusahaan. Bisa berdasarkan golongan jabatan, frekuensi dan intensitas pekerjaan, atau nilai dari pekerjaan itu sendiri. Berikut penjelasan lengkapnya terkait gaji pokok yang merupakan komponen perhitungan gaji karyawan. Nilai Pekerjaan Nilai pekerjaan yang dimaksud adalah kualifikasi pendidikan, pengalaman pekerjaan, dan juga faktor geografis. Misalnya saja, perusahaan akan menawarkan gaji berbeda pada kualifikasi pendidikan sama namun pengalaman berbeda atau pengalaman dan pendidikan sama namun lokasi geografis berbeda. Misalnya Budi dan Adi bekerja sebagai SEO specialist dengan pengalaman sama. Namun Budi bekerja di Jakarta sedangkan Adi bekerja di Yogyakarta. Karena upah minimum di jakarta lebih besar dibandingkan dengan Yogyakarta maka Budi bisa saja mendapatkan gaji pokok yang lebih besar. Baca juga Upah Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Kesesuaian Skala Upah Tiap perusahaan pasti memiliki skala upah yang diterapkan dan tentu berdasarkan aturan pemerintah. Skala upah sangat erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan untuk membayar gaji sesuai jabatan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan. Anda harus mampu mengukur kemampuan perusahaan Anda dalam menawarkan gaji. Anda bisa melakukan trade off. Misalnya mengurangi kualifikasi dan spesifikasi skill dan melengkapi gaji pokok dengan paket kompensasi atau bonus. Kontribusi Anda juga dapat menentukan gaji pokok berdasarkan nilai kontribusi bidang pekerjaan tersebut terhadap perusahaan. Jika posisi tersebut sangat vital bagi ketahanan usaha Anda, maka Anda perlu mempertimbangkan besaran gajinya. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Penerapan cara menghitung gaji karyawan bukan hanya sekedar gaji untuk karyawan tetap. Banyak perusahaan yang menggunakan jasa karyawan lepas, karyawan tidak tetap, atau karyawan musiman. Sehingga perusahaan perlu memahami ragam perhitungan gaji karyawan. Karyawan tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu instansi atau perusahaan yang mendapatkan penghasilan dalam jumlah tertentu secara terus-menerus sesuai dengan kesepakatan kontrak kerja antara karyawan dan perusahaan di mana karyawan turut mengelola perusahaan secara langsung. Berbeda dengan karyawan tetap, karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil yang sifatnya sementara dalam satu periode tertentu. Sehingga cara penggajian karyawan tidak tetap bisa dihitung berdasarkan jumlah hari, minggu, atau bulanan. Selain sistem penggajian,untuk perhitungan PPh 21 pegawai tidak tetap juga memiliki cara hitung tersendiri dibandingkan karyawan tetap. Baca juga Kontrak Kerja Adalah Kesepakatan, Hindari 4 Hal Ini! Rumus Cara Perhitungan Gaji Karyawan Tetap Bulanan Contoh Budi seorang karyawan tetap di perusahaan A dengan upah tiap bulannya adalah Budi saat ini belum menikah dan belum memiliki tanggungan apapun. Berikut contoh perhitungan gaji Budi Upah bulanan Biaya jabatan* 5% x – Gaji bersih sebulan = Gaji bersih setahun 12 x Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP** – Penghasilan Kena Pajak PKP = PPh 21 Terutang 5% x = PPh 21/bulan = Gaji yang Harus dibayar – = Rp. * Biaya jabatan adalah 5% dari upah bulanan sebelum pajak ** PTKP disesuaikan dengan tanggungan. karena Budi belum menikah dan belum memiliki tanggungan maka tarif PTKP masuk golongan TK/0 yang dikenalan sebesar Selengkapnya dapat Anda lihat di sini Baca juga Pusing Menghitung PPH 21? Permudah dengan Aplikasi Gaji Karyawan! Contoh Perhitungan Gaji karyawan Tidak Tetap Contoh Andi seorang karyawan lepas yang bekerja selama satu bulan oleh perusahaan ABC dengan upah bulanan-nya sebesar dan belum menikah. Upah Setahun x 12 Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP – Penghasilan Kena Pajak PKP = PPh 21 per Tahun 5% x = PPh 21 per bulan = Gaji yang dibayarkan – = Rp 6. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Tidak Tetap Harian Beberapa perusahaan ada yang mempekerjakan karyawan harian. Perhitungan upah karyawan harian sebenarnya sangat mudah. Hanya saja perusahaan perlu memperhatikan peraturan yaitu apabila karyawan memiliki penghasilan kurang dari maka karyawan tersebut terbebas dari beban pajak penghasilan. Sebelum mengetahui cara hitung karyawan harian Anda perlu memahami kondisi perhitungan PPh 21 di tabel berikut Penghasilan harian Penghasilan kumulatif perbulan Rumus PPh Terutang Rp. Rp. atau Rp 5% x upah – PTKP/360 > Rp. atau < Rp. < Rp Tarif PPh pasal 17 x PKP setahun Contoh kasus cara menghitung gaji Adi dan Joni sama-sama bekerja sebagai pekerja lepas harian masing-masing mendapatkan jatah upah perbulannya katakanlah dalam satu bulan ada 26 hari kerja sebesar Bedanya, Adi bekerja hanya 15 hari sedangkan Joni bekerja 25 hari. Adi dan Joni keduanya belum menikah dan belum memiliki tanggungan. Begini contoh perhitungan gaji Adi. Adi Joni Penghasilan sehari Penghasilan sehari Penghasilan 15 hari kerja x 15 Penghasilan 25 hari kerja x 25 karena upah Adi di bawah maka Adi tidak dikenakan beban pajak PTKP x25 – PKP hingga hari ke-25 PPH 21 5% x = Upah yang diterima perhari Rp Upah yang diterima – = Rp. Baca juga Cara Mudah Perhitungan PPh 21 Terbaru Excel dan Aplikasi Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Prorata Banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja secara mendesak dan bahkan mereka merekrut karyawan di tengah bulan. Nah, perhitungan gaji untuk karyawan yang masuk di tengah bulan ini disebut dengan cara hitung gaji prorata atau proporsional. Adapun perhitungan gaji prorata dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan jumlah hari kerja dan jumlah jam kerja. Contoh Perhitungan Gaji Karyawan Berdasarkan Hari Kerja Bulanan Contoh, Ali bekerja pada 15 Januari 2020, dengan gaji tiap bulannya adalah per-bulan dengan jumlah hari kerja 5 hari seminggu. Maka rumus perhitungan gaji Ali = Jumlah Hari Kerja/Jumlah Hari kerja dalam 1 bulan x Gaji Satu Bulan Langkah pertama, hitung jumlah hari kerja dalam sebulan. Misal di bulan Januari tahun 2020 ada 20 hari kerja. Ali bekerja selama bulan Januari selama 12 hari hingga akhir bulan. Maka gaji yang diterima Ali adalah Gaji Ali = 12/20 x Rp. = Contoh Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Jam Kerja Perhitungan gaji karyawan prorata juga bisa dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Dasar perhitungan upah per-jam adalah 1/173 x upah satu bulan. Perhitungan ini sebenarnya jarang terjadi. Selain karena rumit, tidak banyak karyawan yang merekrut karyawan di akhir-akhir bulan karena perhitungan berdasarkan jam kerja biasanya digunakan untuk gaji karyawan yang masuk di akhir-akhir bulan. Contoh Ina bekerja mulai tanggal 20 Januari 2020, dengan gaji dengan jumlah hari kerja 5 hari/minggu. Dari tanggal 20 Januari 2020 hingga akhir Januari 2020, Ina telah bekerja selama 9 hari. Maka 1/173 x = = jumlah hari x jam per-hari x upah hasil dari perhitungan dasar = 9 x 8 x = Maka Ina menerima gaji prorata sebesar Baca Juga Jam Kerja Karyawan Indonesia Sesuai Jenis Usaha Cara Menghitung Gaji Karyawan Menggunakan Excel Anda juga bisa mempermudah pekerjaan dengan menghitung gaji karyawan menggunakan aplikasi seperti Microsoft Excel untuk bulanan, harian atau yang lainnya. Anda hanya perlu memasukkan semua data komponen gaji karyawan, dan rumus Excel akan membantu Anda. Misalnya, karyawan A memiliki gaji sebesar per hari. Jika jumlah hari kerja dalam sebulan sebanyak 25 hari, maka rumus yang digunakan pada Excel bisa seperti rumus =A2*B2. Contoh Cara Hitung Kenaikan Gaji Cara menghitung kenaikan gaji sebenarnya cukup sederhana dimana gaji sebelumnya dikalikan dengan persentase kenaikan gaji berdasarkan faktor-faktor berikut Penilaian – Perusahaan biasanya melakukan penilaian kinerja karyawan pada periode tertentu yang dapat mempengaruhi kenaikan gaji seorang karyawan. Penilaian bisa didasari dengan kualitas pekerjaan yang dihasilkan atau performa pekerjaan. Tingkat Risiko – perusahaan juga biasanya menaikkan gaji jika karyawan tersebut memiliki penambahan risiko dalam pekerjaannya. Misalnya, karyawan A dipindah-tugaskan untuk bekerja di daerah cabang rawan konflik atau krisis pangan. Peraturan Pemerintah – Gaji juga bisa naik karena peraturan yang digulirkan pemerintah misalnya saja pajak ditanggung pemerintah atau kenaikan upah minimum tiap daerah. Kemampuan dan Regulasi Perusahaan – Untuk meningkatkan engagement, perusahaan biasanya menaikkan gaji karyawan pada periode dan masa kerja tertentu. Lantas bagaimana cara perhitungan kenaikan gaji karyawan? Katakan persentase kenaikan gaji karyawan Anda sebesar 5% yang dipengaruhi faktor-faktor tersebut dan karyawan Anda memiliki gaji tiap bulannya maka perhitungannya seperti ini x 5% = Maka kenaikan gaji karyawan Anda sebesar dan gaji karyawan Anda saat ini sebesar Baca juga Begini Cara Menghitung Kenaikan Gaji Berkala Karyawan yang Benar Beberapa Tips Cara Menentukan Gaji Karyawan Untuk HR Berikut ini adalah beberapa tips tersebut yang bisa juga dipakai untuk acuan cara menghitung gaji karyawan bulanan. 1. Riset untuk Mengetahui Nilai Pekerjaan di Pasar Ketika perusahaan Anda baru berdiri, Anda dapat melakukan riset untuk melihat struktur dan skala upah dari perusahaan lain yang memiliki karakteristik hampir sama atau setidaknya ada dalam 1 bidang. Perhatikan juga wilayah perusahaan yang menjadi tolok ukur. Atau apabila perusahaan Anda sudah lama berdiri namun memiliki bidang atau divisi yang baru saja dibentuk, maka butuh survei skala gaji dari perusahaan lain dengan posisi atau bidang yang sama. Karena memang berbeda divisi berbeda pula besaran gajinya. Selain itu, survei ini juga akan mencegah adanya kesenjangan gaji dengan perusahaan lain dalam satu kota atau kabupaten. Biasanya faktor geografi tempat perusahaan berdiri juga menjadi pengaruh dalam penentuan gaji. Perusahaan dengan bidang yang sama namun memiliki keterjangkauan yang jauh berbeda, juga akan memiliki gaji pokok yang berbeda. Misalnya, perusahaan tambang di Jawa yang keterjangkauannya mudah bisa jadi memiliki gaji pokok yang lebih kecil daripada perusahaan tambang di Kalimantan atau pedalaman hutan. Itulah kenapa UMP setiap provinsi juga berbeda-beda. 2. Menentukan Metode Perhitungan Gaji Karyawan Sistem kerja yang digunakan perusahaan sangat mempengaruhi cara menghitung gaji karyawan juga besarnya gaji yang akan diterima secara bulanan. Sistem kerja shift, misal, tentu memiliki pembagian jumlah gaji yang berbeda dengan sistem kerja waktu penuh atau nine to five. Apalagi jika karyawan dibayar dengan satuan hasil, bukan satuan waktu. Gaji atau upah memiliki 2 standar dalam pemberiannya, yaitu diberikan atas satuan waktu bekerja dan/atau satuan hasil. Satuan waktu berarti perusahaan akan menggaji karyawannya berdasarkan waktu tertentu dia bekerja, biasanya 1 bulan sekali. Sedangkan satuan hasil berarti menggaji karyawan berdasarkan proyek atau pekerjaan yang sudah mereka selesaikan meskipun tidak ada waktu pastinya. Semua tergantung pada sistem penggajian perusahaan tersebut. Jadi perusahaan dapat menggunakan salah satu sistem tersebut atau mencampurkan keduanya. Tips ini bisa digunakan untuk acuan cara menghitung gaji oleh HR. 3. Sesuaikan Kemampuan Perusahaan dengan Skala Upah Ketika Anda sudah mengetahui dua atau lebih perbandingan gaji dari perusahaan lain, Anda dapat mengambil rata-rata atau kisarannya. Yaitu yang tidak terlalu tinggi dan membebani perusahaan, namun tidak terlalu rendah agar karyawan berproduksi dengan baik. Tentukan batas dasar dan batas atas besaran gaji untuk setiap posisi, sebagai patokan bagi karyawan baru nantinya. Pada dasarnya kemampuan keuangan perusahaan menjadi faktor utama dalam menentukan gaji, apakah di atas rata-rata atau dibawah rata-rata perusahaan lain. Apabila upah atau gaji terlalu tinggi atau terlalu rendah, akan ada dampak negatif secara jangka panjangnya. Yaitu merusak keseimbangan proporsionalitas upah, sehingga hubungan antar karyawan menjadi tidak sehat. Perusahaan harus terbuka dengan perhitungan juga negosiasi gaji dengan karyawan. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan akan meminta kenaikan gaji, sedikitnya setahun sekali yang biasanya bertepatan dengan hari buruh. Ditambah dengan fakta bahwa kebutuhan sehari-hari pasti meningkat setiap tahunnya. Penyesuaian standar hidup ini tentu akan mempertahankan kestabilan produktivitas karyawan dan perusahaan. Sementara bagi karyawan baru, Anda bisa menentukan gaji mereka seperti Anda menentukan gaji karyawan lama yang memiliki pekerjaan atau tugas sejenis. Anda juga dapat menentukannya dari hasil masa percobaan yang ia jalani. Jika Anda melihat potensi besar dari karyawan tersebut yang bisa mempengaruhi perkembangan perusahaan, tidak ada salahnya Anda memberinya gaji yang sedikit lebih tinggi. Kemudian gaji tersebut Anda evaluasi setiap tahun jika memang prestasi dan kontribusi mereka kepada perusahaan semakin besar. Dengan memperhatikan keempat hal diatas, Anda akan semakin paham bagaimana cara menentukan gaji. Pengelolaan gaji memang menjadi salah satu pekerjaan Anda yang membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Aplikasi Payroll untuk Permudah Cara Menghitung Gaji Karyawan Setelah Anda mengetahui cara hitung perhitungan gaji karyawan yang dapat diterapkan pada perusahaan. Perhitungan gaji sejatinya bisa Anda lakukan menggunakan software pengolah data. Namun menggunakan software pengolah data seperti Excel rawan terjadinya human error. Oleh karena itu, bagi Anda sangat disarankan untuk menggunakan aplikasi payroll sebagai cara menghitung gaji yang bisa dengan mudah diintegrasikan dengan aplikasi absensi online secara profesional seperti Mekari Talenta. Saya Mau Bertanya ke Sales Mekari Talenta Sekarang Alasan pertama, menggunakan aplikasi payroll dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan penggajian, membantu mempermudah dan meringankan tugas HRD di perusahaan. Kedua, Anda tidak perlu lagi khawatir adanya data yang hilang bahkan potensi adanya fraud yang dilakukan karyawan. Anda juga tidak perlu khawatir adanya faktor human error yang dapat mempengaruhi perhitungan gaji perusahaan Anda. Terlebih, aplikasi payroll juga dapat diintegrasikan dengan absensi karyawan perusahaan dan komponen gaji lainnya. Talenta menjadi aplikasi payroll yang dapat bantu Anda menghitung gaji secara profesional dan mudah dengan fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggajian perusahaan Anda. Cari tahu selengkapnya tentang fitur dan solusi yang ditawarkan Mekari Talenta atau coba demo gratis attendance management software dari Talenta sekarang.
Karenadata absensi karyawan berpengaruh pada jumlah gaji karyawan sesuai aturan di perusahaan kamu. Hal ini sesuai dan wajib dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan aturan pemerintah nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan bahwa setiap pemilik usaha wajib memberikan slip atau bukti gaji kepada karyawannya. Source: mas-alahrom.my.id. Pada umumnya HRD di suatu perusahaan memiliki tanggungjawab untuk membuat laporan gaji karyawan tiap bulannya.
Gaji karyawan adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pemilik bisnis atau usaha. Dalam cara menghitung gaji karyawan sendiri, beberapa variabel perlu dimasukkan guna menentukan besar kecilnya gaji mereka. Memberikan gaji yang sesuai merupakan etika bisnis yang penting untuk diperhatikan setiap pemilik usaha. Nah, agar pembagian gaji bisa dilakukan secara adil, simak pembahasan mengenai cara menghitung gaji karyawan berikut ini. Langkah Menentukan Gaji Karyawan dengan Benar Ketentuan mengenai gaji karyawan sebenarnya sudah tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tentang besaran gaji pokok yaitu minimal 75% dari upah total gaji bersih dan tunjangan pegawai. Menentukan gaji karyawan juga tidak bisa disama-ratakan. Dalam artian, tergantung dari masing-masing jabatan atau posisinya. Ada beberapa hal penting lain yang perlu dipertimbangkan, diantaranya sebagai berikut. 1. Pengalaman Penilaian Kinerja Pengalaman kerja cukup berpengaruh terhadap cara menghitung gaji karyawan perusahaan Anda. Yup, seseorang dengan pengalaman 2 sampai 3 tahun tentu gajinya lebih besar daripada fresh graduate yang belum berpengalaman. 2. Berdasarkan Kontribusi Posisi atau Jabatan Selain pengalaman, posisi atau jabatan tentu berpengaruh. Misalnya, gaji seorang project leader tidak mungkin disamakan dengan staf biasa, karena tanggung jawab mereka juga berbeda. Untuk itu, tetap diperlukan ukuran yang sesuai dengan masing-masing posisi. 3. Menyesuaikan dengan Skala Gaji pada Posisi Tertentu Meski penentuan gaji karyawan sudah diatur dalam Undang-Undang, namun besar kecilnya gaji pokok tetap mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk pasaran gaji pada daerah tertentu. Sebelum memutuskan jumlah gaji karyawan, Anda dapat melihat berapa rata-rata gaji dengan posisi yang sama di perusahaan lain. Selain itu juga memperhatikan UMR yang berlaku lalu menyesuaikannya dengan regulasi perusahaan Anda. Baca Juga Manajemen Keuangan Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Prinsip Cara Menghitung Gaji Karyawan Terdapat beberapa cara menghitung gaji karyawan, terutama jika dilihat dari ketentuan pemberian gajinya, ada yang bulanan, harian atau bahkan per jam. Tentu saja perhitungannya berbeda. Agar tidak bingung, yuk simak penjelasannya berikut ini. 1. Cara Menghitung Gaji Karyawan Bulanan Cara menghitung gaji karyawan bulanan lebih mudah, karena umumnya setiap bulan akan selalu sama meski seringkali ada kenaikan di periode tertentu. Nah, gaji antara karyawan tetap dan tidak tetap biasanya juga akan berbeda. Agar lebih memahaminya, perhatikan cara perhitungan berikut ini. Gaji Karyawan Tetap Karyawan tetap cenderung memiliki pekerjaan yang sama dan sifatnya tidak sementara, sehingga perhitungannya bisa lebih pasti. Ini contoh perhitungan gaji bulanan untuk karyawan tetap. Jeno merupakan seorang karyawan yang bekerja di perusahaan ABC. Ia belum menikah berstatus sebagai karyawan tetap dengan gaji Rp6 juta setiap bulannya. Maka cara menghitung gaji karyawan Jeno adalah sebagai berikut Gaji Karyawan Tidak Tetap Cara menghitung gaji karyawan tidak tetap biasanya berbeda-beda setiap perusahaan, tergantung dari regulasi mereka. Namun, umumnya,perhitungan gaji karyawan tidak tetap seperti berikut. Jeno merupakan seorang karyawan yang bekerja di perusahaan ABC. Ia belum menikah dan berstatus sebagai karyawan tidak tetap dengan gaji Rp6 juta setiap bulannya. Maka cara menghitung gaji karyawan untuk Jeno adalah sebagai berikut 2. Cara Menghitung Gaji Karyawan Prorata Prorata atau perhitungan proporsional adalah metode yang digunakan oleh perusahaan jika merekrut karyawan di tengah bulan. Ada dua cara dalam metode proprata, berdasarkan hari atau jam. Cara Menghitung Gaji Karyawan Per Jam Prorata Cara menghitung gaji karyawan per jam lebih rumit, terlebih jika jam kerjanya berubah-ubah, sehingga akan lebih baik jika Anda memiliki catatan jam kerja karyawan. Agar tidak salah dalam penerapannya, perhatikan contoh cara menghitung gaji karyawan berikut ini. Jeni bekerja di perusahaan AB mulai tanggal 22 Agustus. Kesepakatan upah yang akan didapatkan setiap bulannya adalah Rp5 juta. Sementara, sejak tanggal 22 Jeni sudah bekerja selama 6 jam dalam 3 hari dan 8 jam dalam 2 hari. Maka, cara menghitung gaji Jeni pada bulan itu adalah Rumus upah per jam = 1/173 x upah sebulan Jeni sudah bekerja selama 6 jam x 3 hari = 18 jam dan 8 jam x 2 hari = 16 jam, sehingga totalnya 34 jam Gaji per jam = 1/173 x Rp5 juta = Rp29 ribu Nah, kita sudah tahu bahwa upah per jam untuk Jeni adalah Rp29 ribu, sehingga gaji yang didapatkan Jeni selama bulan Februari yaitu Gaji = 34 jam x Rp29 ribu = Rp986 ribu Cara Menghitung Gaji Karyawan Harian Prorata Tidak seperti jam kerja, cara menghitung gaji karyawan harian lebih mudah dilakukan. Namun, Anda harus memastikan bahwa karyawan bekerja dengan jam yang sudah ditetapkan dan sama setiap harinya. Berikut contoh cara menghitungnya. Jeni adalah karyawan perusahaan AB yang mulai bekerja pada tanggal 15 Februari dengan ketentuan upahnya Rp5 juta per bulan 5 hari kerja dalam seminggu. Di mana ini berarti selama bulan Februari Jeni hanya bekerja 10 hari. Maka, cara menghitung gaji Jeni pada bulan itu adalah Gaji = 10/20 x Rp5 juta = Rp2,5 juta Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Omset Metode perhitungan yang satu ini cukup sederhana. Anda hanya perlu menentukan berapa besar omset yang diperuntukkan menggaji karyawan. Misalnya, dari 15% omset ditujukan untuk gaji. Sehingga jika per bulan usaha Anda mendapatkan omset sebesar Rp500 juta, maka sebanyak Rp75 juta dialokasikan untuk kebutuhan tenaga kerja, seperti gaji karyawan, tunjangan, bonus dan sebagainya. Baca Juga 4 Fungsi Manajemen – Panduan Lengkap untuk Perusahaan Cara Menentukan Kenaikan Gaji Karyawan Dalam menentukan besar kecilnya gaji karyawan, ada beberapa faktor yang bisa menjadi pertimbangan suatu perusahaan. Di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Peraturan Pemerintah Kenaikan gaji karyawan bisa terjadi apabila ada peraturan pemerintah mengenai upah minimum daerah, atau bisa juga misalnya ada perubahan pada undang-undang. Dengan begitu, perusahaan pasti harus menyesuaikan aturan baru tersebut. 2. Regulasi dan Kemampuan Perusahaan Guna meningkatkan hubungan dengan karyawan, terlebih jika potensi karyawan tersebut cukup baik, biasanya perusahaan akan memberikan kenaikan gaji dalam periode tertentu. Selain itu, perkembangan perusahaan juga memungkinkan karyawan untuk naik gaji, misalnya adanya peningkatan laba atau valuasi. 3. Penilaian Individu Penilaian individu biasanya dilakukan dalam periode tertentu, misal 3 bulan atau 6 bulan sekali. Perusahaan bisa mempertimbangkannya untuk menaikkan gaji karyawan jika menunjukkan hasil yang positif. 4. Risiko Pekerjaan Semakin besar risiko yang harus dihadapi oleh karyawan, maka gaji yang akan diberikan juga semakin tinggi. Dengan begitu, mereka tetap termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya dengan maksimal. Nah, itu dia beberapa cara menghitung gaji karyawan, Anda dapat menyesuaikannya dengan regulasi yang diterapkan pada perusahaan, baik itu bulanan, harian atau jam. Dan paling penting, sesuaikan dengan risiko pekerjaan mereka ya. Jika Anda sedang membangun usaha, ingin melakukan ekspansi bisnis, dan membutuhkan tanggapan dari pelanggan, Anda bisa coba Poplite by Populix, kami siap membantu kebutuhan bisnis Anda melalui survei self-service mulai dari Rp50 ribu saja. Yuk coba sekarang! Baca Juga Apa itu Cash Flow Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya
hyce4. yz5o45gbue.pages.dev/274yz5o45gbue.pages.dev/592yz5o45gbue.pages.dev/94yz5o45gbue.pages.dev/267yz5o45gbue.pages.dev/48yz5o45gbue.pages.dev/143yz5o45gbue.pages.dev/12yz5o45gbue.pages.dev/589
berikut ini data gaji karyawan di suatu perusahaan